Batu Tulis, Mega dan Ganjar Pranowo

Photo Author
- Sabtu, 22 April 2023 | 08:43 WIB
Foto: Ketau umum PDIP Megawati bersama Jokowi mendeklarasikan capres Ganjar pranowo (@puanmaharaniri)
Foto: Ketau umum PDIP Megawati bersama Jokowi mendeklarasikan capres Ganjar pranowo (@puanmaharaniri)

 

 

JAKARTA-Portibinews: Dilansir dari lama fb @melihat Indonesia yang ditulis oleh Septian Raharjo masih membicarakan terkait pernyataan sikap PDI Perjuangan kemarin untuk itu banyak komentar dari beberapa kalangan termasuk salah satunya tulisan ini.

Pada Jumat 15 Mei 2009, Megawati menggelar pertemuan di Istana Batu Tulis Bogor dengan Prabowo Subianto yang berujung kesepakatan keduanya untuk maju sebagai pasangan capres cawapres tahun 2009. Lalu pada Selasa 20 Februari 2018, di Istana Batu Tulis, Megawati bertemu dengan Joko Widodo dan sepakat untuk mencalonkan kembali Jokowi pada Pilpres 2019.

Baca Juga: Maksimalkan legislasi, DPRD Medan rombak susunan Komisi

Masih di Istana Batu Tulis, pada 12 Juni 2018, Megawati bertemu Jokowi untuk membicarakan sosok cawapres mendampingi Jokowi. Dan pada 8 Juli 2018, mereka kembali bertemu di tempat yang sama dengan hasil menentukan cawapres Jokowi pada Pilpres 2019 yakni KH. Ma'ruf Amin.

Belum terlalu lama ini juga, tepatnya pada Sabtu 8 Oktober 2022, Megawati dan Jokowi bertemu selama dua jam. Pertemuan ini membahas mulai dari soal krisis pangan hingga Pemilu 2024 mendatang. Dari sederet peristiwa yang dilakukan itu, jadi bukti kalau pertemuan di Batu Tulis selalu menghasilkan keputusan yang penting.

Baca Juga: DPRD Medan rekomendasikan LKPJ Kepala Daerah Tahun 2022

Hingga hari ini, Jumat 21 April 2023 Istana Batu Tulis kembali jadi saksi atas peristiwa penting sejarah. Yakni pengumuman calon presiden tahun 2024 yang diusung PDIP melalui Ketum Partai Megawati Sukarno Putri. Calon tersebut adalah Gubernur Jawa Tengah saat ini, Ganjar Pranowo.

Istana Batu Tulis memang memiliki arti penting dalam trah perjuangan PDIP, terkhusus Megawati. Sebab di sinilah, sang ayahanda Soekarno pernah tinggal bahkan meminta jasadnya untuk disemayamkan. Walaupun saat itu mereka harus menerima, kalau pemerintah orde baru tak mengizinkan dan mengeluarkan Keppres agar Sukarno dimakamkan di tempat kelahirannya.

Namun fakta sejarah tak bisa dipungkiri jika spirit atau watak politik Bung Karno masih memancar dari Istana Batu Tulis. Karena itu, Megawati memilih Batu Tulis untuk menularkan ide, gagasan, cita-cita yang menjadi perjuangan Soekarno untuk indonesia lebih maju di masa depan.

Baca Juga: Mudik lebaran 1444 H, Pertamina siapkan layanan utama dan siaga lebih diantaranya 7.400 SPBU

Makanya saat menyampaikan pidato dalam Rapat DPP PDIP ke-140 ini, Megawati menekankan soal trisakti Bung Karno yakni berdaulat di bidang politik, berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Hal itu sebagai satu kesatuan atau spirit dalam menyambung benang merah pendiri bangsa.

Dengan diumumkannya Ganjar sebagai bakal capres dari PDIP, terjawab sudah keraguan kita selama ini. Sebab, dukungan kepada Ganjar untuk maju sebagai capres sangat deras. Buktinya Ganjar selalu mampu menjadi teratas dalam survei elektabilitas bacapres. Yang berarti, dukungan kepada Ganjar sudah sangat besar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X