MEDAN-Portibinews: Aksesjalan masuk kerumah keluarga di Kota Medan ini ditutup sepihak oleh orang lain sehingga mereka tidak bisa pergi kemana-mana, kemudian keluarga itu mengadukan persoalan itu ke anggota dewan.
Politisi PDI Perjuangan DPRD Medan Roby Barus mengungkapkan, pihaknya bakal mengundang lagi membahas permasalahan akses jalan keluar masuk bagi keluarga Saur Simatupang yang ditutup keluarga Sofiah Boru Marpaung sejak 1987 hingga kini.
Baca Juga: Ramadan, Bupati Labuhan batu Erik Adtrada berbagi takjil sebagai bentuk kasih sayanag sesama
Sebagai Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Roby Barus belum bisa menyimpulkan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait akses keluar masuk keluarga Saur Simatupang yang diwakili Rafael Simatupang yang ditembok di Jalan Masjid Taufik, No.109, Medan Perjuangan.
“Ini masih rapat perdana, pengumpulan berkas-berkas, data-data. Tapi yang sebelah juga tidak hadir, ya kita belum bisa menyimpulkan apa-apa,” ucap Roby di Medan, Senin (10/4/2023).
Selain sejumlah anggota dewan, RDP digelar di ruang rapat Komisi I DPRD Kota Medan diikuti keluarga pemohon Saur Simatupang melalui rafael SImatupang, Kepling III Kelurahan Tegal Rejo, Lurah Tegal Rejo dan Camat Medan Perjuangan Zul Ahyudi Solin.
Baca Juga: BAP laporan dugaan korupsi Dinas Pangan Labuhanbatu DAK TA 2021 Rp.500 juta belum diteken
“Nanti kita akan lanjutkan lagi, kita undang lagi agar jangan sepihak. Inikan ada dua pihak yang berselisih. Sementara yang datang hanya melaporkan saja, dan terlapor tidak hadir,” tegas Roby.
Rafael Simatupang (52), mewakili keluarga Saur Simatupang mengaku bahwa akses jalan keluar masuk ditutup keluarga Sofiah Boru Marpaung sejak 36 tahun lalu.
“Lalu orang tua saya melaporkan ini kepada instansi bersangkutan mulai dari kelurahan, kepolisian, kecamatan sampai dinas penertiban tahun 1988,” katanya.
Baca Juga: Besok UMPTKIN Buka, Cek Tenggat Dan Persyaratannya Disini!
Atas tindakan Saur Simatupang tersebut, lanjut dia, akhirnya pada 1988 dibuatkan surat untuk membongkar tembok itu.
Akan tetapi begitu pergi petugas dari lokasi yang ditembok, pihak keluarga Sofiah Boru Marpaung langsung memasang pagar lagi.
“DPRD inikan sebagai perpanjangan tangan masyarakat. Paling tidak mau mendengarkan masalah kita, karena mereka itu wakil kita kan. Makanya saya laporkan ke DPRD agar mereka meminta agar tembok itu dibuka,” tegas Rafael.