Jokowi Contoh Mantan Pejabat yang Terus Dikulik soal Kepemimpinannya, Pengamat Sebut Sebagai Fenomena ‘Jokowisasi’

Photo Author
- Minggu, 2 November 2025 | 16:22 WIB
foto: Pengamat Politik Ray Rangkuti (youtube)
foto: Pengamat Politik Ray Rangkuti (youtube)

“Ini Anda bisa lho di-Jokowisasi setelah tidak jadi pejabat, diulik terus,” tambahnya.

Banyak Persoalan Menyeret Jokowi Usai Tak Menjabat Presiden

Dalam video tersebut, Ray juga menjabarkan sederetan isu yang pernah menyeret Jokowi dalam setahun terakhir saat sudah tak menjadi presiden.

“Diulik terus, ijazah, pindah ijazah ke pemakzulan, pindah ke ijazah anaknya, sekarang Whoosh dalam satu tahun,” tambahnya.

Polemik Jokowi Munculkan Masyarakat yang Permasalahkan Kepemimpinannya

Berbagai isu menyeret nama Jokowi, kata Ray membuat kini muncul masyarakat yang menyoalkan kepemimpinan pimpinan sebelumnya.

Baca Juga: Hasil Investigasi Majelis Kampus UNS soal Skandal Mahasiswi Penerima KIP Asyik Pesta di Klub Malam

“Apa yang terjadi? Itu kan artinya siapapun pemimpinnya masa yang akan datang, jangan menyimpan sesuatu yang Anda akan dipersoalkan justru setelah nggak berkuasa. Sakit,” ucapnya.

“Kenapa sakit? Karena kan ini masanya menikmati,” tegasnya.

Bandingkan Masalah Jokowi dan Soeharto yang Memantik Gelombang Publik

Ray lantas membandingkan reaksi publik antara Soeharto dan Jokowi setelah selesai memimpin.

Ia menyebut bahwa saat Jokowi lebih kencang soal gelombang publik yang didapat karena turunnya ayah Wapres Gibran dari jabatannya sebagai Presiden terjadi sesuai aturan.

Baca Juga: Hasil Investigasi Majelis Kampus UNS soal Skandal Mahasiswi Penerima KIP Asyik Pesta di Klub Malam

“Di Pak Jokowi ini jauh lebih kencang karena nggak ada peristiwa yang mendesak orang saat sudah lengser, kalau Pak Harto kan ada peristiwa ‘98 itu. Itu persoalan besarnya,” ujar Ray.

“Karena nggak ada peristiwa yang bener-bener harus buat orang mengevaluasi. Perjalanannya bisa, proses legalitas terjadi, kekuasaan dua periode, serah terima tapi setelah itu dipersoalkan orang,” paparnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X