Memperjuangkan Kemandirian Ekonomi, Buku Perjalanan Hidup Margono Djojohadikusumo Diluncurkan

Photo Author
- Sabtu, 9 Agustus 2025 | 15:58 WIB
Foto: Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam peluncuran buku Margono Djojohadikusumo  (Rilis)
Foto: Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam peluncuran buku Margono Djojohadikusumo (Rilis)

JAKARTA-Portibinews: Buku Margono Djojohadikusumo dengan judul Pejuang Ekonomi dan Pendiri BNI 1946 karya HMU Kurniadi dan Jimmy S. Harianto resmi diluncurkan Penerbit Buku Kompas di Kompas Institute, Jumat (8/8/2025). Buku ini mengupas perjalanan hidup Margono, yang juga kakek Presiden Prabowo Subianto, sebagai tokoh perintis ekonomi nasional sekaligus pendiri Bank Negara Indonesia pada 1946, menyoroti perannya dalam memperjuangkan kemandirian ekonomi bangsa pasca-kemerdekaan.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya menyambut baik peluncuran buku Margono Djojohadikusumo: Pejuang Ekonomi dan Pendiri BNI 1946 karya HMU Kurniadi dan Jimmy S. Harianto untuk menjaga memori kolektif bangsa. Dia juga menegaskan bahwa Margono mewariskan 2 (dua) hal penting bagi bangsa Indonesia yakni BNI 1946 dan Koperasi yang digunakannya sebagai alat perjuangan di bidang ekonomi untuk menopang kemerdekaan Indonesia.

“Selamat kepada mas Jimmy dan mas Kurniadi atas bukunya. Semoga ini menjadi bagian yang penting di dalam menjaga memori kolektif bangsa,” kata Fadli.

Baca Juga: Silfester Matutina Ungkap Ditelepon Jokowi Sebelum Pemeriksaan Saksi di Polda Metro Jaya Terkait Kasus Ijazah

Hadir pada peluncuran buku ikonik tersebut, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, Wakil Kepala Staf Presiden Muhammad Qodari, keluarga besar Margono Djojohadikusumo, anggota Komisi IX DPR Achmad Ruyat, Direktur Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal dan Komisaris Independen BNI Vera Febyanthy, Staf Khusus Panglima TNI Mayjend TNI Oni Junianto, Staf Khusus Menteri Kebudayaan Muhammad Asrian, pengacara kondang OC Kaligis serta kedua penulis.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menilai gagasan Margono Djojohadikusumo tentang perbankan nasional yang berpihak pada rakyat sangat relevan untuk menjawab tantangan penyediaan rumah layak dan terjangkau di Indonesia.

“Margono mengajarkan bahwa lembaga keuangan harus menjadi alat pemerataan kesejahteraan, bukan sekadar mesin keuntungan. Prinsip itu yang kami terjemahkan dalam kebijakan perumahan hari ini, khususnya melalui skema kredit rumah murah,” ujar Fahri.

Baca Juga: Danantara Indonesia Perkuat Kolaborasi Geothermal Pertamina-PLN Untuk Akselerasi Trnsisi dan Ketahanan Energi Nasional

Fahri menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh pihak untuk meneladani keberanian Margono dalam membuat terobosan ekonomi.

“Kredit rumah murah bukan sekadar program perumahan, tetapi instrumen membangun martabat dan kemandirian rakyat, seperti yang diperjuangkan Margono.”

Wakil Kepala Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari menilai perjuangan Margono Djojohadikusumo sangat relevan dengan tantangan pembangunan ekonomi Indonesia masa kini.

Menurutnya, Margono adalah sosok yang memahami bahwa kedaulatan ekonomi tidak bisa bergantung pada kekuatan asing, melainkan harus dibangun dengan kekuatan dan sumber daya bangsa sendiri.

Baca Juga: Danantara Indonesia Perkuat Kolaborasi Geothermal Pertamina-PLN Untuk Akselerasi Trnsisi dan Ketahanan Energi Nasional

“Margono tidak hanya pendiri Bank Negara Indonesia pada 1946, tetapi juga penggagas sekaligus pelaksana pencetakan uang pertama Republik Indonesia. Di tengah keterbatasan dan ancaman pasca-proklamasi, beliau berani mengambil langkah strategis yang menjamin peredaran uang kita bebas dari kendali kolonial,” ujar Qodari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X