Amarah Warga Aceh Tamiang Lihat Oknum Hanya Angkut Kayu Bernomor Sisa Banjir: Jangan Rakus, Nanti Diazab Allah

Photo Author
- Minggu, 21 Desember 2025 | 13:10 WIB
foto: penampakan kayu bernomor yang diangkut oleh oknum tertentu (tiktok)
foto: penampakan kayu bernomor yang diangkut oleh oknum tertentu (tiktok)

ACEH-Portibinews: Di saat warga Aceh Tamiang masih berjuang memulihkan diri dari hantaman banjir bandang, sebuah pemandangan di lapangan justru memicu kemarahan publik. 

Warga mencium adanya praktik tebang pilih yang dilakukan oleh oknum tertentu dalam mengevakuasi gelondongan kayu sisa banjir yang berserakan di pemukiman.

Sebuah video protes warga viral setelah diunggah oleh akun TikTok @Hot Topic pada Minggu, 21 Desember 2025. 

Dalam rekaman tersebut, warga menyoroti adanya aktivitas pengangkutan kayu yang diduga hanya menyasar kayu-kayu berkualitas tertentu yang telah ditandai atau diberi nomor.

Kekecewaan warga memuncak karena kehadiran oknum pengangkut kayu tersebut dianggap tidak membantu membersihkan lingkungan secara menyeluruh, melainkan hanya mengambil kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Baca Juga: Konten Kreator Vilmei Kunjungi Aceh, Tak Sengaja Temukan Ibu Followersnya yang Hilang Kabar Usai Banjir Sumatera

Seorang warga melayangkan protes dengan nada sindiran halus agar pihak-pihak tersebut memiliki empati terhadap kondisi desa yang masih berantakan.

"Kalau bisa janganlah yang pakai nomor aja yang diangkat," ujar seorang warga dalam video tersebut.

Ia berharap pembersihan kayu sisa banjir dilakukan secara total agar lingkungan mereka bisa segera kembali normal. 

"Kalau bisa semua lah diangkat," lanjutnya.

Tidak hanya sindiran halus, ketegangan sempat memanas ketika sejumlah ibu-ibu yang berada di lokasi tidak mampu membendung kekesalan mereka. 

Baca Juga: Air Mata Bahagia di Aceh Tamiang, Hilangkan Cemas Setelah Bisa Telepon Anak di Pengungsian

Mereka menilai tindakan hanya mengambil kayu bernomor sebagai bentuk keserakahan di atas penderitaan orang lain.

Sumpah serapah pun terlontar dari para ibu yang merasa lingkungan mereka hanya dijadikan ladang bisnis oleh oknum ‘mafia kayu’ di tengah situasi darurat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X