JAKARTA-Portibinews:Sesuai unggahan @erick thohir, menyatakan bahwa deviden BUMN untuk tahun 2023 ini merupakan deviden terbesar, Erick Thohir juga sebelumnya menyebutkan bahwa deviden dari BUMN dapat dipergunakan untuk program-program kerakyatan diantaranya bantuan sosial atau bansos.
"Semoga BUMN bisa terus menyumbang deviden dan memberikan program yangpro rakyat untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi negara," cuit Erick thohir.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku senang karena setoran dividen perusahaan BUMN kepada kas negara jadi yang terbesar sepanjang sejarah pada tahun ini yakni berkisar 80,2 triliun.
Baca Juga: Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin Resmi diamankan Bareskrim Polri
" Kita punya sumbangsih kepada negara, supaya negara tidak hanya mendapatkan pemasukan dari pajak, tetapi juga hasil usaha yang baik. Untuk apa? (untuk) Program-program yang mendorong daripada pada kerakyatan, seperti bansos dan lain-lain," tandasnya.
Erick thohir juga mengaku telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati terkait dividen yang akan disetor dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke negara tahun ini mencapai Rp80,2 triliun. Nilai dividen jumbo itu merupakan hasil kinerja perusahaan pada tahun lalu.
"Alhamdulillah saya tadi sampaikan, di rapat terbatas (ratas) juga ada Bapak Presiden, ada Ibu Sri Mulyani bagaimana dividen BUMN hasil kerja tahun kemarin ini terbesar sepanjang sejarah, Rp 80,2 triliun," ujarnya pada Selasa (2/5/2023).
Baca Juga: Wakil Bupati Deli Serdang secara simbolis laksanakan serah terima bendera kirab Pemilu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati terkait dividen yang akan disetor dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke negara tahun ini mencapai Rp80,2 triliun. Nilai dividen jumbo itu merupakan hasil kinerja perusahaan pada tahun lalu.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga pernah memperkirakan laba bersih konsolidasi BUMN mencapai Rp 303,7 triliun unaudited pada 2022. Dengan demikian, terdapat kemungkinan peningkatan laba yang sangat signifikan sebesar Rp 179 triliun.
Erick Thohir memperkirakan peningkatan aset menjadi Rp 9.867 triliun (unaudited) pada 2022 dibandingkan 2021 sebesar Rp 8.978 triliun.
dari bersih konsolidasi BUMN mencapai Rp 303,7 triliun unaudited pada 2022, terdapat kemungkinan peningkatan laba yang sangat signifikan sebesar Rp 179 triliun.
Baca Juga: Yok kita intip kembali sedapnya Mie Aceh Titi Bobrok Medan dengan rempah melimpah
Erick memperkirakan peningkatan aset menjadi Rp 9.867 triliun (unaudited) pada 2022 dibandingkan 2021 sebesar Rp 8.978 triliun.
Sementara ekuitas juga naik menjadi Rp 3.150 triliun (unaudited) dibandingkan 2021 sebesar dari Rp 2.778 triliun.