Dari kegagalan itu, Kiyosaki belajar keberanian mengambil risiko adalah bagian penting dalam perjalanan menuju kesuksesan finansial.
Kiyosaki menemukan jalannya melalui seminar Money and You, tempat ia berbagi pengetahuan tentang bisnis dan investasi kepada banyak orang.
Keberhasilan dalam dunia seminar memberinya kesempatan pensiun dini pada usia 47 tahun.
Kendati demikian, bagi Kiyosaki, pensiun bukan akhir, melainkan awal dari babak baru untuk menyebarkan gagasan tentang pentingnya melek finansial.
“Keputusan Kiyosaki menulis Rich Dad Poor Dad pada 1997 menjadi titik balik. Buku itu bukan hanya laris manis, tetapi juga menginspirasi generasi baru untuk belajar tentang aset dan kebebasan finansial," tulis Finbold.
Baca Juga: Ditanya soal Nasib Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer di Partai Gerindra, Begini Kata Sufmi Dasco
3. Kaya Bukan Hanya soal Uang
Dalam karya bukunya, Kiyosaki membandingkan dua sosok ayah: sang ayah kandung yang bekerja keras namun kesulitan finansial, dan sosok “ayah kaya” yang digambarkan sebagai pengusaha sukses. Kisah kontras inilah yang dinilai menjadi fondasi pemikirannya tentang uang.
Keberhasilan bukunya membuat Kiyosaki membangun brand Rich Dad bersama istrinya, Kim. Mereka menciptakan permainan edukasi “Cash Flow” serta mendirikan berbagai lembaga pelatihan finansial untuk menyebarkan konsep investasi cerdas.
Pada akhirnya, Robert Kiyosaki menunjukkan tentang membangun kebebasan finansial bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang pola pikir, keberanian, dan ketekunan.