Update Nego Dagang RI ke AS, Indonesia Enggan Lepas Komunikasi dengan China

Photo Author
- Senin, 28 April 2025 | 17:57 WIB
Foto: Presiden AS dan Menko Airlangga Hartarto  (Instagram )
Foto: Presiden AS dan Menko Airlangga Hartarto (Instagram )

 

JAKARTA-Portibinews: Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengungkap telah membentuk 3 satuan tugas (Satgas) baru untuk membantu pihaknya terkait upaya negosiasi dagang antara RI dengan Amerika Serikat (AS).

Airlangga mengklaim, pihaknya masih menjalani proses negosiasi secara intensif demi penghapusan tarif balasan atau resiprokal Presiden AS, Donald Trump yang sebelumnya dikenakan ke RI senilai 32 persen.

Terkini, Airlangga menuturkan, Presiden RI Prabowo membentuk 3 satgas, salah satunya adalah Satgas PHK yang sudah disampaikan dalam sarasehan ekonomi pada 8 April 2025.

Baca Juga: Kebijakan Paus Fransiskus terhadap Perang Gaza Diduga Jadi Alasan Israel Hapus Ucapan Bela Sungkawanya di Media Sosial

Airlangga kemudian menyebut, 2 satgas lainnya yang akan dibentuk Prabowo adalah Satgas perundingan perdagangan investasi dan penanganan ekonomi dan Satgas deregulasi kebijakan.

Menko Perekonomian RI itu mengklaim, 3 satgas itu saat ini sudah mulai dibentuk. 

"3 Satgas ini, kita mulai sekarang," ujar Airlangga saat keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 28 April 2025.

Terkait negosiasi dagang RI ke AS, Airlangga juga menyebut Indonesia tetap melakukan komunikasi perdagangan dengan China. 

Kendati demikian, Airlangga memastikan negosiasi tarif tetap dilakukan secara bilateral dengan AS.

Baca Juga: Akhirnya Angkat Bicara, Kuasa Hukum Bahas Isu HIV yang Diderita Paula Verhoeven

"Pembahasan selalu bilateral. Jadi antara Indonesia dan AS tidak ada pembicaraan dengan negara lain. Karena ini bilateral, bukan multilateral," terangnya.

Dalam upaya negosiasi itu, Airlangga mengaku telah menemui Menteri Keuangan AS dan Direktur National Economic Council, AS. 

Airlangga juga menuturkan, delegasi RI juga sempat menemui perusahaan-perusahaan semikonduktor dan perusahaan lainnya di AS, seperti Amazon hingga Google.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

Emas UBS Palsu Beredar, Begini Modus Pemalsuannya

Minggu, 5 Oktober 2025 | 17:37 WIB
X