Sukanto Tanoto Konglomerat Asal Belawan itu Beli Mall di Singapura Senilai 9,5 Triliun

Photo Author
- Sabtu, 29 April 2023 | 11:12 WIB
Foto: Sukanto Tanoto konglomerat asal Belawan beli mall di SIngapura senilai 9,5 triliun
Foto: Sukanto Tanoto konglomerat asal Belawan beli mall di SIngapura senilai 9,5 triliun


MEDAN-Portibinews: Dilansir dari beberapa sumber, Pacific Eagle Real Estate salah satu perusahaan real estat milik Sukanto Tanoto, kembali membeli properti di Singapura. tidak tanggung-tanggung, mereka membeli Tanglin Mall dengan nilai transaksi mencapai SGD868 juta atau setara Rp9,5 triliun.

Super market dengan nama Tanglin Mall terletak di Jalan Tanglin dan Jalan Cuscaden yang berdekatan dengan Jalan Orchard, daerah perbelanjaan populer di Singapura. Dibangun pada tahun 1970-an, mal dengan 12 lantai ini memiliki luas lahan sebesar 6.364 meter persegi.

Forbes menulis pada Februari 2022, Pacific Eagle Real Estate meraih mal tersebut usai memenangkan tender yang kompetitif. “Pusat Perbelanjaan Tanglin merupakan salah satu tonggak ritel paling awal dan menduduki lokasi yang menonjol persis di sebelah Hotel St. Regis di daerah Jalan Orchard,” kata Sun You Ning, Direktur Pelaksana Properti Royal Golden Eagle (RGE), dalam siaran persnya.

Baca Juga: Walikota Medan Bobby Afif Nasution Ucapkan Terimakasih kepada BI upaya Pengendalian inflasi


Sukanto Tanoto, pria kelahiran Belawan, Sumatera Utara, 25 Desember 1949, bernama asli Tan Kang Hoo, ini seorang pengusaha yang telah sukses berinvestasi di lebih 10 negara. Chairman dan CEO PT Raja Garuda Mas International dan Komisaris Utama PT Inti Indorayon Utama, ini salah satu raja produsen minyak kelapa sawit dan pulp and paper di dunia.

Dalam kondisi sulit, saat pemerintah mengambil kebijakan menaikkan harga minyak lebih 100%, Sukanto mengajak semua komponen bangsa bisa bekerjasama dan fokus pada bidang masing-masing, terutama supaya lapangan kerja tetap tertangani. Pengusaha tetap fokus pada bidang usahanya dan pemerintah fakus mengupayakan efisiensi.

Perihal, dia telah lebih sering tinggal di luar negeri, bahkan membuat markas pusatnya di Singapura, Sukanto mengatakan bahwa hal itu bukan berarti pihaknya lari ke luar negeri, melainkan berupaya mengembangkan pasar sampai ke luar negeri.

Baca Juga: Ikut Pembukaan Lubuk Larangan, Bupati Madina Serukan Pentingnya Menjaga Lingkungan

"Kita ingin buktikan bahwa pengusaha Indonedia tidak hanya jago kandang yang dapat fasilitas dari pemerintah. Tapi kami juga bisa menaklukkan dunia, dan kompetitor besar," kata Sutanto (Bisnis Indonesia, 23 Oktober 2005).

Dia memberi contoh, seperti Jepang. Toyota cari pasar di Indonesia dengan assembling mobil. Apakah mereka itu lari ke Indonesia? Tidak, mereka cuma cari pasar di negeri ini.

Jadi, katanya, kalau kita ekspansi ke luar negeri, bukan melarikan diri, tapi berupaya meraih yang lebih besar lagi dan siap dalam persaingan.

Baca Juga: KPK diminta Usut Harta AKBP Achiruddin Hasibuan diduga ada gratifikasi

Sukanto Tanoto mengaku sosoknya mirip ibunya: tegas dan keras. Pernah suatu ketika Sukanto kecil ngeluyur pergi ke tepi laut. Waktu pulang, ditanya oleh ibunya, jawabnya mengarang-ngarang, Sukanto kecil dipukuli pakai rotan. “Saya paling banyak makan rotan,” kenangnya tentang sosok sang ibu. Tapi, dengan sifat keras dan tegas, termasuk dalam hal berbisnis, ia bisa menjadi salah seorang pengusaha papan atas Indonesia, memimpin sejumlah perusahaan di bawah grup Raja Garuda Mas Internasional.

Sebenarnya, sejak kecil, Sukanto—yang pada usia 12 tahun sudah gemar membaca apa saja, termasuk buku tentang revolusi Amerika dan Perang Dunia—bercita-cita jadi dokter. “Kalau dulu saya meneruskan ke fakultas kedokteran, saya jadi dokter,” ujarnya. Karena obsesi itu, sampai 1973-1974, ia masih senang pakai nama dokter Sukanto.

Tapi, saat baru 18 tahun, ayahnya, Amin Tanoto, sakit stroke. Sulung dari tujuh bersaudara ini lalu mengambil alih tanggung jawab keluarga: meneruskan usaha orangtua berjualan minyak, bensin, dan peralatan mobil. Pekerjaan yang tak asing baginya karena sepulang sekolah ia biasa membantu orangtuanya sambil membaca buku. Dan, dari situ Sukanto alias Tan Kang Hoo pertama kali belajar keterampilan bisnis, termasuk menerima kenyataan dan tidak menyerah dalam keadaan apa pun, serta mencari solusi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

Emas UBS Palsu Beredar, Begini Modus Pemalsuannya

Minggu, 5 Oktober 2025 | 17:37 WIB
X