"Yang menggemberikan ada pembelian tiket dari peserta dan hasilnya dipergunakan untuk masyarakat terutama untuk fakir miskin, anak yatim dan kegiatan sosial lainnya," kata Bupati.
Selain itu Bupati juga berharap akan pentingnya untuk melestarikan lingkungan, terutama sungai yang masih sering dijadikan tempat pembuangan sampah.
"Kita berharap pada Camat dan kepala desa agar menghimbau masyarakat agar jangan membuang sampah ke sungai," ujar Jakfar Sukhairi.
Baca Juga: DPRD Medan rekomendasikan LKPJ Kepala Daerah Tahun 2022
Di lokasi lubuk larangan, bupati sempat menikmati sarapan pagi di tepi aliran sungai yang dijadikan obyek lubuk larangan. Menunya, ikan mera dan garing bakar yang baru saja didapat dari sungai tersebut.
“Mantap, kita terhibur karena ikannya banyak,” komentar Jakfar Sukhairi.
Setelah acara lubuk larangan selesai, bupati Jakfar Sukhairi berjalan kaki menuju salah satu lopo (warung kopi) di pinggir jalan raya Parmompang. Sembari menikmati hangatnya secangkir kopi dan pisang goreng, bupati bincang-bincang dengan warga setempat. Banyak yang diperbincangkan, terutama mengenai upaya meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
Baca Juga: Para pelaku penyerangan angkutan umum di Medan berhasil diamankan aparat kepolisian