Magelang-Portibinews: Berpadunya keindahan alam dan agrowisata yang terletak di Sawah Kakung Magelang ternyata juga sebagai salah satu penopang kemandirian pangan masyarakat sekitar.
Sawah Kakung di Magelang telah menjadi magnet baru bagi wisatawan yang ingin mencari pengalaman agrowisata yang unik.
Destinasi ini tak hanya menawarkan pemandangan alam yang memukau, tapi juga menopang kemandirian pangan melalui 80 kolam ikan yang dikelola oleh kelompok tani setempat.
Baca Juga: Apa kata Warganet, Paparan Capres di Depan Apeksi, Prabowo Gak Fokus, Anies Membual, Ganjar Lancar
Ditambah lagi dengan rumah makan yang mampu memasak olahan ikan segar langsung dari kolam, Sawah Kakung pun menjadi destinasi agrowisata yang luar biasa.
Destinasi ini awalnya dirintis oleh Didik Heriyantoro, warga Desa Bojong Kojor, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Sebelum Restoran Sawah Kakung berdiri, Didik lebih dulu menekuni budidaya ikan dengan bioflok.
Baca Juga: Hasto Kristiyanto: Cawapres Ganjar Pranowo Diumumkan Pada Bulan September
Sistem bioflok ini ternyata menuai hasil yang menggembirakan. Kuncinya pada penghematan biaya pakan berkat bioflok.
“Kunci sukses budidaya ikan adalah menekan biaya pakan. Dengan metode bioflok, kami memasukkan bakteri baik yang mengubah sisa pakan jadi makanan ikan kembali,“ papar Didik berbagi kiat suksesnya dalam budidaya ikan.
Tak hanya menghemat pakan ikan, sistem ini bisa mengoptimalkan hasil panen hingga dua kali lipat dibandingkan metode konvensional. Panen ikan pun melimpah ruah.
Baca Juga: Apa kata Warganet, Paparan Capres di Depan Apeksi, Prabowo Gak Fokus, Anies Membual, Ganjar Lancar
Dari situlah tercetus ide di benak Didik untuk hilirisasi dari budidaya ikan ini dengan merintis berdirinya Restoran Sawah Kakung.
“Hasil kolam seperti ikan gurame, nila, patin, dan lele, kita jual di restoran. Ikannya dibakar, digoreng, atau disop, dan jadi hidangan andalan Restoran Sawah Kakung,“ tukas Didik.