seni-budaya

Semaraknya Tradisi Ya Qowiyyu Setiap Bulan Safar di Klaten yang dihadiri Ganjar Pranowo

Jumat, 1 September 2023 | 19:15 WIB
Foto: Semaraknya tradisi sebag apem Ya Qowiyyu yang dihadiri Ganjar Pranowo (Berbagai sumber )

KLATEN-Portibinews: Inilah tradisi Ya Qowiyyu. Sebuah ungkapan syukur yang diwujudkan lewat berbagi oleh saudara-saudaraku warga Klaten. Di sepanjang acara tak henti-hentinya kami berdoa

 

Wahai Yang Maha Kuat, Engkaulah yang menengadahkan tangan kami untuk menangkap ridlo dan kasih-Mu. Engkaulah yang menggerakkan kami untuk bersimpuh di kehadirat-Mu. 

 

Menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu, di Kompleks Makam Kiai Ageng Gribig, Jatinom, Klaten, akhirnya terobati. Setelah hampir tiga tahun dihantam pandemi, puncak tradisi Yaa Qowiyyu kembali mempertemukan Ganjar dengan masyarakat Jatinom. Ganjar pun mengajak masyarakat berdoa bersama, untuk kekuatan menghadapi situasi yang tidak mudah.

Baca Juga: Ketua DPD ALAMP AKSI : Soal Pajak MBLB, Ada Yang Ganjil Dari Keterangan Bapenda Langkat

Kerinduan itu tidak hanya dirasakan oleh Ganjar. Seluruh masyarakat Jatinom yang hadir di Oro-oro Sendang Plampeyan itu juga menyiratkan rindu yang berbalas. Buktinya, saat Ganjar memberikan sambutan, seluruh warga langsung bertepuk tangan dan bersorak penuh semangat.

Menurut Ganjar, suasana puncak tradisi Yaa Qowiyyu tahun ini sepeti yang ia rasakan tiga atau empat tahun lalu, tepat sebelum pandemi menyerang dan membuat semua kegiatan yang menimbulkan keramaian dibatasi.

“Antusias masyarakat luar biasa hari ini. Saya merasakan seperti tiga atau empat tahun yang lalu ya. Suasananya sudah kembali meriah. Masyarakatnya berkumpul dan berbahagia,” ungkap Ganjar.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ungkap Ketersediaan Pangan dan Harga Bahan Pokok Masih Aman

Baginya, tradisi Yaa Qowiyyu bukan hanya sebatas menyebar apem kepada masyarakat. Ia memaknai Yaa Qowiyyu sebagai doa dan simbol persatuan. Menyebar apem merupakan bentuk berbagi rejeki dan doa agar masyarakat kuat.

“Guyub rukun, selalu semangat berusaha, dan tidak pernah lepas dari doa. Inilah yang kita wujudkan dalam acara ini, dan tentu saja masyarakat banyak sekali yang hadir. Saya berharap tradisi ini terus ada,” kata Ganjar.

 

Tags

Terkini