KALIMANTAN-Portibinews: Banyaknya suku bangsa di tanah air ternyata juga saling berhubungan dengan negara tetangga dan masih satu rumpun.
Adalah salah satu rumpun suku Dayak yang terdapat di Sarawak, Kalimantan Barat, dan Brunei.
Kata Iban berasal dari bahasa Iban asli yang bermaksud manusia atau orang.
Mengikuti sejarah lisan, pembentukan dan perkembangan budaya sosial Dayak Iban terjadi ketika era PEMERINTAHAN KERAJAAN IBAN PANGGAU LIBAU di Tampun Juah, sebelum terpecah kepada beberapa subsuku-subsuku yang ada sekarang.
Baca Juga: Diikuti Ratusan Peserta, Bupati Madina Buka Pagelaran Pentas Seni Islami Ke III
Dalam jurnal yang ditulis oleh Charles Broke, selama masa kolonial Inggris dan Belanda, kelompok Dayak Iban sebelumnya dikenal sebagai "SEA DAYAK" ini karena pada abad ke 17 hingga ke 19 telah menyaksikan kemunculan orang Iban di lautan China Selatan.
Tradisi memenggal kepala musuh di lautan atau tradisi Kayau telah membuat para pelayar Eropa kagum hingga tercatat di dalam sejarah maritim bangsa Eropah sebagai "VIKINGS OF EASTERN SEA " dan "KING OF SEA BORNEO" bersama dengan orang Iranum dan Balingingi dari kepulauan Filipina. Kata Sea Dayak kemudian diterjermah kepada Dayak Laut.
Baca Juga: Minggu Kelabu Bagi Pelatih Napoli Walter Mazzarri, Ternyata Ini Penyebabnya
Bagi suku Dayak Iban, tradisi tato menjadi bahasa verbal yang sakral sebagai simbol pencapaian hidup.