JAWA BARAT-Portibinews:Saran Mustopa mengungkapkan perlu tambahan surat suara yang signifikan di Kota Bekasi dikarenakan banyak kawasan industri sehingga ada pemilih dari luar daerah.
Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi II DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustopa mengunjungi kantor Bupati Bekasi, Jawa Barat dalam rangka mengecek kesiapan pelaksanaan tahapan Pemilu Serentak 2024 di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Senin (05/06/2023).
Baca Juga: Survey Indikator: Head To Head Bacapres, Prabowo Subianto Ungguli Calon Yang Lain
“Secara teknis yang terkait dengan persiapan dan kesiapan KPU, Bawaslu maupun pemerintah daerah untuk menghadapi Pemilu 14 Februari 2024 secara umum mereka sudah siap. Tidak ada masalah apapun, cuman tadi yang menjadi catatan karena Kabupaten Bekasi ini adalah daerah industri yang terbesar di Indonesia tentu banyak sekali pemilih di luar Dapil Bekasi (Dapil Jawa Barat VII),” ujar Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustopa.
Lebih lanjut Saan mengatakan perlunya tambahan surat suara teruntuk surat suara pilpres karena pemilih di kabupaten Bekasi ini tidak hanya dapil jawa barat VII tetapi juga secara nasional, ini yang menjadi catatan penting kami terkait surat suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden.
Baca Juga: Bamsoet: Tampilkan Politik yang Bermartabat, Pembelajaran Bagi Generasi Muda
“Tentu Mereka membutuhkan tambahan surat suara khususnya untuk Pilpres karena selain di luar Dapil ada juga kan di luar provinsi Jawa Barat secara nasional. Jadi mereka membutuhkan tambahan surat suara terkait dengan soal Surat Suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. Itu aja yang menjadi catatan pentingnya,” ujarnya.
Saan menilai, Pemilu tahun 2024 harus lebih baik dari tahun 2019 jangan lagi sampai terulang para penyelenggara terutama Adhoc banyak yang tumbang (Sakit) bahkan ada yang sampai meninggal dunia karena diporsir ini harus sangat diperhatikan.
Baca Juga: Survey Indikator: Head To Head Bacapres, Prabowo Subianto Ungguli Calon Yang Lain
“selain soal dari sisi penyelenggara terutama ad hoc supaya tidak terulang 2019 banyak yang sakit, yang meninggal itu juga harus menjadi penekanan untuk diperhatikan”, tekannya.
