MEDAN-Portibinews : Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan Dhiyaul Hayati mempertanyakan rendahnya realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperoleh Dinas Perhubungan (Dishub) dari sektor parkir tepi jalan.
Padahal menurut Dhiyaul hampir semua ruas jalan di Kota Medan dikelilingi parkir. Namun anehnya, realisasi PAD dari retribusi parkir justeru malah minim .
Politisi perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengaku heran melihat kinerja Dishub Kota Medan yang tidak mampu menggali target PAD dari sektor parkir tepi jalan.
Baca Juga: Koarmada II Kirim Atlet Terbaiknya Pada Event Porwiltim 2023
“Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2022 target PAD dari sektor parkir tepi jalan sebesar Rp 36 miliar, namun hanya terealisasi Rp 20 milar,” kata Dhiyaul, Rabu (12/7/2023).
Hal ini kata Dhiyaul sangat mempengaruhi laporan keuangan pendapatan retribusi daerah TA 2022 sebesar 113,129 Miliar (47,55%). Salah satu sektor yang pendapatan retribusinya rendah yaitu penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum,” ujar Dhiyaul.
Baca Juga: Menuju Zero Stunting, Jateng Kembali Membuat Prestasi Membanggakan
Dhiyaul pun mengaku heran atas kinerja Dishub Kota Medan yang belum optimal dalam menggali target PAD pada sektor parkir tepi jalan umum. Sementara diketahui, hampir di seluruh ruas jalan di Medan dikelilingi parkir tepi jalan .
“Apa yang menjadi kendala dalam penyediaan pelayanan parkir tepi jalan umum ini belum optimal, padahal Pemerintah Kota (Pemko) Medan telah menerapkan sistem e-parking, guna mengantisipasi terjadinya kebocoran.
Baca Juga: Menuju Zero Stunting, Jateng Kembali Membuat Prestasi Membanggakan
Tapi mengapa tidak juga mencapai target? Apa evaluasi terhadap sistem e-parking yang sudah berjalan ? Ungkap Dhiyaul.
“Kita bisa lihat, dimana-mana ada parkir. Bahkan berjarak 50 meter saja, sudah lain petugas parkirnya. Untuk sepeda motor dikutip Rp 2.000, lain lagi kalau mobil. Trus kenapa pendapatan di sektor ini bisa rendah? Apakah kajiannya tidak akurat atau ada lost,” ungkap Dhiyaul menyatakan keheranannya.
Anggota Komisi III ini juga menduga adanya kebocoran PAD dari Dishub yang disebabkan kurangnya pengawasan, bahkan Dhiyaul menduga seolah ada pembiaran sehingga sering terjadi pengutipan parkir liar.
Baca Juga: Koarmada II Kirim Atlet Terbaiknya Pada Event Porwiltim 2023