MEDAN-Portibinews: Sejak diluncurkannya program Inovasi Pelaksanaan Totok Cegah Rokok (PELAKOR) oleh UPT Puskesmas Tegal Sari yang terletak di Medan Denai pada bulan Mei kemarin (31/5), sejumlah warga yang menjalani terapi totok kini mulai merasakan manfaat dari PELAKOR.
Warga mengaku setelah menjalani terapi totok, ada sedikit perubahan pada dirinya yang awalnya perokok aktif, kini sudah mulai merasakan hambar ketika merokok.
Baca Juga: Wabup Madina : Tahun Depan Jalan Menuju Tanjung Mompang Tuntas
Yuliani salah satu warga usai menjalani terapi PELAKOR mengakui saat ini dirinya sudah merasakan manfaat dari terapi totok ini. Dimana setelah terapi totok yang pertama ada sedikit rasa hambar saat mengisap rokok.
“Setelah diterapi PELAKOR ada perubahan sedikit, ada rasa hambar terhadap rokok. Dulunya sebelum mengenal terapi totok dalam sehari merokok bisa sampai 1 bungkus, kini hanya setengah bungkus saja,” Ujar Yuliani ketika dikonfirmasi usai menjalani terapi PELAKOR kedua di UPT Puskesmas Tegal Sari Medan Denai, Jumat (9/6).
Yuliani mengungkapkan karena mulai merasakan manfaat dari PELAKOR, dirinya dirinya yang mempunyai niat untuk berhenti merokok akan rutin menjalani terapi totok di Puskesmas Tegal Sari.
Baca Juga: Kerjasama dengan Pemkot Banjarmasin, Jay Sukmo Produksi Film Berjudul Jendela Seribu Sungai
Sebab selama 20 tahun merokok, ibu rumah tangga ini sudah mulai menyadari bahaya dari rokok untuk kesehatannya.
“Saya ingin berhenti merokok karena untuk menjaga kesehatan tubuh, selain itu harga rokok saat ini juga tinggi, sehingga lebih baik berhenti merokok. Karena manfaat PELAKOR Mulai dirasakan, saya akan rutin jalani terapi,” Sebut Yuliani sembari mengajak warga lainnya yang ingin berhenti merokok dapat mengikuti terapi PELAKOR.
Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Jamin Rakyat tidak dipersulit Kelas Rawat Inap Standar
Manfaat dari PELAKOR juga dirasakan warga lainnya. Seperti yang diungkapkan Ahmad Rahwan, meskipun baru pertama kalinya menjalani terapi totok, dirinya sudah mulai merasakan manfaatnya.
“Sudah mulai terasa, setelah diterapi tadi kita merokok agak sedikit hambar, kemudian lanjut merokok kembali ada rasa rokok itu. Bagus nantinya di totok lagi jadi memang hilang rasa rokok tadi,” Jelas Ahmad.
Diakui Ahmad yang juga Kepala Lingkungan ini, dirinya sudah merokok dari tahun 1996 dan kini sudah ingin berhenti merokok. Karena sudah merasakan manfaat dari PELAKOR, saya akan rutin datang ke puskesmas untuk melakukan terapi totok.
Baca Juga: Saan Mustopa: Perlu Tambahan Surat Suara karena Banyak Pemilih Luar Daerah di Bekasi
Bagi warga yang ingin berhenti merokok dapat datang langsung ke Puskesmas Tegal Sari untuk menjalani terapi totok. Saya sudah merasakan manfaatnya, dan ini Gratis,” sebutnya.
Sebelumnya Kepala UPT Puskesmas Tegal Sari Medan Denai drg Kartika Anggreny menjelaskan bahwa petugas kesehatan di Puskesmas Tegal Sari telah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan terkait ilmu terapi totok untuk mengatasi pecandu rokok ini di Dinas Kesehatan Kota Medan, namun karena Covid-19 baru ditahun 2023 ini program totok PELAKOR ini diterapkan dan dilaksanakan.