nasional

Fenomena 'Gunung Menangis' Muncul di Lombok Timur, Air Terjun Dadakan yang Diduga Akibat Maraknya Alih Fungsi Lahan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:15 WIB
foto: fenomena gunung menangis di lombok timur (instagram)

Rijal menuturkan, air terjun yang mengalir dari perbukitan tersebut juga menyebabkan debit air sungai meluap sehingga menyebabkan persawahan warga terendam. 

Ia menilai, kurang lebih ada sekitar tiga hektare (Ha) sawah warga yang terdampak.

Di sisi lain, hujan deras yang melanda kawasan Sembalun pada sore tadi hanya sekitar 2 jam. 

"Menurut analisis saya, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan banjir ini, yaitu intensitas hujan yang sangat tinggi," terang Rijal.

"Serta alih fungsi lahan, baik untuk pembangunan vila maupun perkebunan," tandasnya.

Baca Juga: Buntut Kontroversi Bupati Aceh Selatan Pergi ke LN Meski Wilayahnya Dilanda Bencana: Didepak Gerindra, Dikecam DPR

Berdasar dari hal itu, warga di Sembalun, Lombok Timur sejatinya pernah dilanda banjir bandang akibat derasnya hujan disertai angin kencang, pada Maret 2012 silam.

Diketahui, bencana banjir yang pernah melanda Lombok Timur pada 2012 itu, sedikitnya seribu jiwa harus diungsikan, karena pemukiman mereka terendam.

Kala itu, banjir terparah terjadi di wilayah Desa Belanting, Kecamatan Sambelia. 

Sedikitnya 700 jiwa harus diungsikan, setelah pemukiman mereka diterjang air bah disertai batu yang berasal dari luapan Sungai Putik yang membelah Kecamatan Sambelia.

Banjir juga sempat menerjang beberapa desa lain yang seluruhnya terletak di kawasan kaki Gunung Rinjani.

Baca Juga: Aliansi Pedagang Gedebage Minta Menkeu Purbaya Beri Solusi Nyata usai Larangan Barang Thrifting Masuk ke RI

Luapan sungai yang berhulu di Danau Segara Anak, Gunung Rinjani itu tercatat pernah menyebabkan sedikitnya 200 warga harus dievakuasi dari Desa Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB.

Halaman:

Tags

Terkini