Fenomena 'Gunung Menangis' Muncul di Lombok Timur, Air Terjun Dadakan yang Diduga Akibat Maraknya Alih Fungsi Lahan

Photo Author
- Rabu, 10 Desember 2025 | 17:15 WIB
foto: fenomena gunung menangis di lombok timur (instagram)
foto: fenomena gunung menangis di lombok timur (instagram)

LOMBOK TIMUR-Portibinews:  Beredar di media sosial (medsos), tentang fenomena 'gunung menangis' yang menampakkan air terjun dadakan di sejumlah lereng perbukitan di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pada cuplikan video yang dibagikan ulang akun Instagram @tante.rempong.official pada Rabu, 10 Desember 2025, fenomena itu diduga akibat hujan deras yang mengguyur di lereng perbukitan itu.

"Hujan deras selama beberapa jam memunculkan air terjun dadakan di lereng perbukitan Sembalun, Lombok Timur," tulis akun tersebut.

"Aliran air terlihat jatuh dari berbagai titik, bikin warga panik," sambungnya.

Kondisi tersebut juga membuat warga khawatir karena dugaan kuat tentang maraknya alih fungsi lahan di kawasan lereng Sembalun. Berikut ulasannya.

Baca Juga: Wakil Kepala BGN Tegaskan Larangan SPPG Pecat Relawan Dapur saat Penerima Manfaat Berkurang

Secara terpisah, Ketua Komunitas Pemerhati Lingkungan Hidup (KPLH) Sembapala Sembalun, Rijalul Fikri mengungkapkan fenomena air terjun dadakan itu membuat warga setempat menjadi khawatir terhadap ancaman bencana.

"Paniklah karena trauma masa lalu juga, ketika banjir besar yang sampai menelan korban jiwa," terang Rijal dalam keterangan resminya, pada Senin, 8 Desember 2025.

"(Bencana saat itu) merusak perumahan dan persawahan warga terutama masyarakat yang tinggal dipinggiran sungai," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rijal menyoroti fenomena 'gunung menangis' itu sebagai suatu fenomena yang bukan sekali ini terjadi.

Fenomena air terjun dadakan ini, sebelumnya sudah muncul beberapa kali kala hujan deras, tetapi tak sebesar kali ini.

Baca Juga: Update Korban Banjir-Longsor Sumatera: 867 Orang Meninggal Dunia dan 521 Lainnya Masih dalam Pencarian

"Tumben sebanyak dan sederas hari ini, sampai-sampai di medsos ramai-ramai menyebutnya gunung menangis," tutur Rijal.

"Karena terlihat dari jauh tiba-tiba mengalir dengan deras dari atas bukit," tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X