ACEH-Portibinews: Penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh, kini menuai sorotan tajam dari Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem.
Mualem secara terbuka meluapkan kekecewaannya terhadap kinerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam penanganan pada hari-hari awal banjir besar yang melanda, khususnya di Kabupaten Aceh Tamiang.
Mualem menilai, respons yang lambat dan kegagalan fungsi peralatan dalam proses evakuasi, memperparah jumlah korban di sepanjang jalur utama Langsa hingga Aceh Tamiang.
"Saya kecewa BNPB di hari pertama banjir, itu di Aceh Tamiang," ujar Mualem dalam video yang diunggah melalui akun pribadinya @muzakirmanaf1964, pada Minggu, 7 Desember 2025.
Lantas apa sebenarnya hal yang disoroti Gubernur Mualem dalam proses evakuasi bersama tim BNPB itu? Berikut ulasannya.
Mualem secara spesifik menyoroti BNPB lantaran boat yang seharusnya digunakan untuk mengevakuasi warga pada hari pertama banjir, justru tidak berfungsi.
Gubernur Aceh itu menyebutkan, boat mereka tidak dipakai dengan alasan bocor.
Mualem menilai, kegagalan penggunaan peralatan vital ini telah berdampak besar pada lambatnya evakuasi korban.
Banyak juga warga yang terjebak banjir ditemukan meninggal di jalur nasional Langsa menuju Aceh Tamiang.
Bahkan, adanya keterlambatan pembersihan jalan semakin memperburuk situasi lapangan.
Baca Juga: Pohon di Bandung akan Diberi KTP untuk Tingkatkan Keselamatan Warga
"Korban minta tolong dibantu, dia malah lari, itu masalahnya," tegas Mualem.
Dalam proses evakuasi korban di Aceh Tamiang, BNPB sebelumnya melaporkan akses menuju daerah pedalaman di wilayah tersebut kini telah dapat ditembus dari jalur darat.