Dalam kondisi ini, pemecatan Gus Yahya dianggap sebagai langkah hukum dan organisasi untuk menjaga marwah, identitas, dan kredibilitas PBNU di tengah tantangan internal dan eksternal.
Gus Yahya Sempat Luruskan Poin Tuntutan
Merespons hasil Rapat Harian Syuriyah terkait undangan narasumber zionisme di AKN NU, Gus Yahya sempat menyatakan dirinya tidak diberikan kesempatan untuk meluruskan poin-poin yang disangkakan terhadapnya.
Dalam kesempatan berbeda, Gus Yahya menilai hasil rapat merupakan keputusan sepihak sehingga munculnya justifikasi terhadap dirinya.
"Harus dibuktikan bahwa tindakan-tindakan itu memang sungguh dilakukan oleh yang bersangkutan," kata Gus Yahya dalam pernyataan resminya di Jakarta, pada Minggu, 23 November 2025.
Baca Juga: Kemensos Bakal Rehabilitasi Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Gus Ipul Sebut Kerja Sama dengan Polisi
"Maka suatu proses pembuktian yang benar dan objektif juga harus dilakukan. Itu berarti, yang bersangkutan harus diberi hak untuk memberikan klarifikasi secara terbuka,” sambungnya.
Gus Yahya juga mengatakan perlu rekonsiliasi antar pengurus PBNU untuk membahas putusan tersebut agar pengurus PBNU tetap solid.
Gus Ipul: Ini Dinamika Organisasi
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul juga pernah menyampaikan polemik seperti ini adalah hal yang biasa di organisasi.
Permasalahan juga sudah ditangani oleh jajaran Syuriyah sesuai mekanisme internal yang berlaku.
“Ini dinamika organisasi yang sedang berjalan,” ujar Gus Ipul kepada awak media di Jakarta, pada Senin, 24 November 2025.
"Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman," tandasnya.