“Presiden memiliki atensi yang sungguh-sungguh terhadap kejadian kemarin itu dan telah menugaskan sejumlah menteri untuk melakukan langkah-langkah bagaimana ke depan untuk bisa mencegah, memitigasi berbagai hal yang kita tahu bisa berdampak buruk terhadap siswa,” jelasnya.
“Kita juga harus melibatkan tokoh-tokoh agama dan kita melibatkan banyak pihak,” imbuhnya.
Presiden Prabowo dan Mendikdasmen soal Kasus Bullying di Sekolah
Sebelumnya, Presiden Prabowo sempat ditanya mengenai penanganan isu bullying di sekolah.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut bahwa hal-hal berkaitan dengan bullying adalah sesuatu yang harus segera diselesaikan.
“Itu harus diatasi,” tegas Prabowo kepada awak media usai meluncurkan interactive flat panel (IFP) atau smartboard di SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat pada 17 November 2025 lalu.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan akan mengeluarkan regulasi baru dan tim untuk mengantisipasi kekerasan di sektor pendidikan.
“Kalau yang penanganan itu, nanti kita akan menerbitkan Permendikdasmen baru untuk memperbaiki yang sebelumnya, nanti kita bentuk tim di sekolah-sekolah dengan pendekatan yang lebih humanis, komprehensif, dan partisipatif,” ucap Abdul Mu’ti di acara yang sama.
Regulasi baru ini, nantinya akan menggandeng orang tua siswa hingga masyarakat sekitar untuk melakukan pengawasan.
“Nanti melibatkan orang tua, melibatkan murid, dan juga masyarakat sehingga kekerasan yang selama ini terjadi mudah-mudahan tidak terulang lagi di masa-masa yang akan datang,” tuturnya.
Pelaku atau ABH insiden ledakan SMAN 72 Jakarta salah satunya diduga merasa kesepian dan mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari lingkungannya.
Insiden Ledakan SMAN 72 Jakarta saat Salat Jumat
Ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi pada Jumat, 7 November 2025 ketika para siswa dan staf pendidik sedang menjalankan salat Jumat di masjid sekolah.