Terpisah, pemikiran Matthew Sharpe dalam karya bukunya berjudul "Stoicism, Bullying, and Beyond (2022)" mengingatkan pentingnya kekuatan batin dalam menghadapi situasi perundungan.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Ogah Danai 'Family Office'
“Jika hukum berperan menegakkan keadilan dari luar, maka Stoisisme menawarkan kekuatan dari dalam,” tulis Matthew Sharpe.
Prinsip ini memberi pesan, cara menghadapi bullying tidak cukup dengan penindakan, tetapi juga dengan membangun ketahanan moral dan empati sosial.
Selain itu, korban perlu didukung untuk memulihkan rasa percaya diri, sementara pelaku harus diberi ruang refleksi agar memahami dampak perbuatannya.
Pada akhirnya, kasus Timothy bukan sekadar catatan duka, melainkan peringatan keras tentang budaya kekerasan sosial yang harus diakhiri, terkhusus di dunia pendidikan.