Rokok Jadi Polemik Masalah Ekonomi dan Kesehatan, Purbaya Pilih yang Paling Bermanfaat untuk Masyarakat

Photo Author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 19:13 WIB
Foto:Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa  (Instagram )
Foto:Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa (Instagram )

“Jadi, dia desain kebijakannya apa, nanti saya ikutin kalau bagus,” tambahnya.

Kebijakan Tarif Cukai Rokok 2026 Ditetapkan Tidak Naik

Purbaya sebelumnya telah mengumumkan bahwa pemerintah tidak akan menaikkan cukai rokok di tahun 2026 mendatang.

Baca Juga: UU Tapera Resmi Dibatalkan MK Usai Gelombang Penolakan Buruh dan Gugatan Pekerja

Keputusan tersebut disampaikan usai Purbaya bertemu dengan perwakilan dari Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) pada Jumat, 26 September 2025.

Perwakilan yang hadir kata Purbaya di antaranya adalah Djarum, Gudang Garam, Wismilak, dan lainnya.

“Satu hal yang saya diskusikan dengan mereka, apakah saya perlu merubah tarif cukai ya tahun 2026, mereka bilang asal nggak dirubah udah cukup, ya sudah, saya tidak ubah,” ucap Purbaya kepada awak media di Kantor Kemenkeu Jakarta pada 26 September 2025 lalu.

“Tadinya padahal saya mikir mau nurunin, dia minta saya nggak ubah, udah cukup, ya sudah. Salahin mereka sendiri, ntar nyesel lho. Tau gitu minta turun, untungnya minta konstan aja. Jadi, tidak kita naikin,” kelakarnya.

Baca Juga: Rapat Paripurna DPRD-Pemko Medan Syahkan P-APBD TA 2025

Pengamat soal Permasalahan Rokok dalam Lapangan Kerja dan Penyerapan Kerja

Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar, mengatakan bahwa meningkatkan pendapatan dan mengatasi masalah rokok adalah dua hal klasik yang selalu jadi perdebatan.

“Memang data di BPJS Kesehatan, katastropik jantung, stroke itu ada kontribusi rokok tapi yang penting juga ada kontribusi lainnya, garam, gula, lemak. Itu kesatuan yang perlu diselaraskan, kita perlu lapangan kerja. Sebagai pemerintah harus pinter mengatasi persoalan fiskal, pekerjaan, kesehatan,” ujar Timboel dalam acara diskusi Hotroom pada 24 September 2025 lalu.

“Pemerintah harus mampu tidak mengorbankan satu, tidak membiarkan yang satu. Menurut saya, lapangan kerja sangat dibutuhkan, mungkin ada alternatif lain,” tambahnya.

Menurutnya, cukai naik pun tetap akan ada orang yang aktif merokok karena ada pilihan rokok ilegal dengan harga murah.

“Kebiasaan dia merokok ilegal, ya tools-nya dijalankan, selagi penegakan hukumnya nggak ada, ya percuma juga,” imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X