Insiden Keracunan Makn Bergizi Gratis Hingga Telan 70 Korban di Sumedang, Polri Turun Tangan

Photo Author
- Jumat, 26 September 2025 | 17:39 WIB
Foto: Brigjen Helfi Assegaf Dirtippidter (Dok.polri)
Foto: Brigjen Helfi Assegaf Dirtippidter (Dok.polri)

Kasus Sumedang hanya satu dari puluhan KLB keracunan MBG di seluruh Indonesia. Hingga 22 September 2025, BGN mencatat 45 KLB dengan 4.711 korban. 

Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia bahkan lebih tinggi, yakni 6.452 korban. Jawa Barat menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, dengan catatan angka menembus 2.000 korban.

Dalam kesempatan berbeda, Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail sudah menutup tiga dapur MBG yang terindikasi bermasalah di wilayahnya. 

Baca Juga: Menkeu Purbaya soal Cukai Rokok: Kebijakan Aneh dan Tanpa Arah hingga Dampak Pengangguran

“Jadi yang ditutup hanya tiga dapur saja. Jangan sampai satu atau dua kasus berpengaruh terhadap dapur-dapur lain yang sudah bekerja dengan baik,” sebut Jeje di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, pada Selasa, 23 September 2025.

Kini, program MBG yang semula dimaksudkan untuk memperbaiki gizi anak bangsa kini menghadapi alarm serius bagi pemerintah. 

Di satu sisi, manfaatnya memang diakui penting untuk kesehatan anak sekolah. Namun di sisi lain, lemahnya pengawasan dan standar kesehatan menimbulkan risiko insiden keracunan massal.

Pada akhirnya, publik hanya bisa menunggu apakah pemerintah mampu menegakkan standar keamanan pangan secara ketat, agar tujuan mulia program tidak terus tercoreng oleh rentetan kasus keracunan massal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X