Esok harinya, giliran Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang berkunjung.
Kemudian pada Jumat 11 April 2025, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, datang ke kediaman Jokowi lebih dulu.
Ia mengatakan, kedatangannya tak lebih dari silaturahmi dalam momen Lebaran. Trenggono menegaskan hubungannya dengan Jokowi tetap dekat.
"Silaturahmi sama bekas bos saya, sekarang masih bos saya," ujarnya sembari tersenyum usai pertemuan.
Baca Juga: Jasa Marga Bantah Isu Permadi Arya Alias Abu Janda Jadi Komisaris JMTO
Tak lama berselang, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyambangi rumah mantan Presiden RI itu.
Ia datang bersama istrinya untuk bersilaturahmi serta menyampaikan doa dan permohonan maaf kepada Jokowi dan Iriana.
"Ya, ini silaturahmi, karena Pak Jokowi bos saya. Saya sama Ibu mau silaturahmi, mohon maaf lahir dan batin, juga doain Pak Presiden (Jokowi) dan Ibu (Iriana) sehat," ucap Budi.
Meski narasi yang dibangun dalam setiap kunjungan adalah silaturahmi Lebaran, tetap saja pertemuan berturut-turut dengan Jokowi dari beberapa menteri kabinet memunculkan spekulasi di tengah publik.
Terlebih lagi, masa transisi pemerintahan masih menyisakan dinamika politik yang sensitif.
Langkah para menteri ini bisa dilihat dari berbagai perspektif, baik sebagai bagian dari hubungan personal maupun sebagai isyarat politik.
Namun peringatan dari Mardani Ali Sera tampaknya menjadi penegasan penting: loyalitas harus tetap tunggal, dan pemerintahan harus berjalan di bawah satu komando yang sah.