Menjadi Sorotan Pemimpin Dunia, Begini Tantangan dan Percepatan Program Makan Bergizi Gratis

Photo Author
- Senin, 24 Maret 2025 | 17:48 WIB
Foto: Presiden Prabowo kunjungi makan bergizi gratis  (Instagram )
Foto: Presiden Prabowo kunjungi makan bergizi gratis (Instagram )

JAKARTA-Portibinews: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto telah berjalan selama tiga bulan dan menjangkau 38 provinsi. 

Meski menuai banyak pujian dari dunia internasional, program ini masih menghadapi tantangan dalam hal pemerataan.

Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya menerima banyak surat dari pemimpin dunia yang ingin mempelajari bagaimana Indonesia menjalankan program MBG.

"Apa pun yang terjadi, ini suatu prestasi yang luar biasa. Saya terima surat-surat dari pimpinan-pimpinan dunia,” ujar Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip pada Minggu, 23 Maret 2025.

“Mereka bahkan mau belajar dari kita," tambahnya.

Baca Juga: Sidang Isbat Idul Fitri Dilakukan 29 Maret 2025, Kemenag Beberkan Alasan Tak Ada Pantauan Hilal di Bali

"Mereka bilang salah satu yang mereka ingin belajar dari kita adalah makan bergizi. Padahal kita baru mulai. Mereka menganggap bahwa kita salah satu yang paling serius. Dan paling besar usaha kita menangani ini," ungkapnya. 

Namun, Prabowo juga menyoroti keluhan dari masyarakat yang belum menerima manfaat MBG.

"Hanya masalahnya kalau saya datang ke suatu desa atau suatu tempat, orang tuanya yang nanya, 'Pak kami di sini belum terima makan bergizi',” tutur Presiden.

“Jadi ini sesuatu yang mengusik hati saya. Mereka dengar di desa sebelah sudah (terima MBG), dia dengar di sekolah sebelah sudah, dia belum bisa," katanya.

Presiden meminta Kepala BGN dan jajaran untuk mencari solusi inovatif agar program ini bisa menjangkau lebih banyak orang dalam waktu yang lebih cepat.

Baca Juga: Pamer Punya Rumah Produksi, Dirut PFN Ifan Seventeen Kini Diingatkan KPK: Wajib Lapor LHKPN

"Saya minta ya Kepala BGN dengan semua jajaran berpikir inovatif, kreatif. Bagaimana kalau bisa kita percepat? Apa pakai sistem hibrida atau bagaimana? Karena kasian, rakyat kita sangat membutuhkan dan mengharapkan," tutur Prabowo.

Selain itu, program ini menimbulkan kontroversi pada masyarakat luas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X