JAKARTA-Portibinews: Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus menjadi salah satu yang terdampak signifikan akibat efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menggambarkan kondisi ini dengan kata 'sangat tertekan'.
"Vokasi memang sangat tertekan sekali," ujar Suharti dalam Rapat Kerja bersama Komisi X, seperti dikutip dari tayangan YouTube TVR Parlemen, Jumat 14 Februari 2025.
Baca Juga: Suhu Terpanas Terjadi Januari Ini, Ilmuwan Bingung karena di Luar Prediksi Termasuk di Indonesia
Efisiensi Anggaran pada SMK dan Pendidikan Vokasi
Dalam rapat tersebut, Suharti mengungkapkan bahwa Ditjen Vokasi sebelumnya memiliki anggaran sebesar Rp1,927 triliun.
Namun, dengan adanya pemangkasan, jumlahnya berkurang hingga Rp1,408 triliun, menyisakan lebih dari Rp519 miliar saja.
Salah satu program yang terdampak cukup besar adalah Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, yang anggarannya merosot dari Rp1,195 triliun menjadi hanya Rp132,4 miliar.
Dana ini akan dialokasikan untuk delapan program, termasuk SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK).
Baca Juga: Momen Prabowo Sambut Hangat Presiden Erdogan di Halim: Assalamualaikum, How Are You?
"SMK-PK itu baru bisa menyediakan Rp15 miliar turun dari Rp528 miliar tahun yang lalu," ungkap Suharti.
Beberapa program pendidikan dan pelatihan vokasi yang mengalami efisiensi meliputi:
Sertifikasi kompetensi siswa SMK dan magang luar negeri
Target awal: 100.750 orang