MEDAN-Portibinews: Lembaga Bantuan Hukum Medan & KontraS Sumut bersama para guru honorer langkat secara resmi telah membuat laporan ke Ombudsman dan BKN Republik Indonesia pada tanggal 15 Januari 2024 di Jakarta.
Adapun laporan tersebut terhadap Plt Bupati Langkat, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala BKD Kabupaten Langkat terkait dugaan kecurangan dan maladministris seleksi PPPK Kab. Langkat Tahun 2023.
Baca Juga: Anak AKBP Achiruddin Pelaku Penganiayaan Hari Ini Bebas, Dapat Remisi dan Cuti Bersyarat
Atas adanya kecurangan dan maladministrasi telah merampas hak-hak 203 guru honorer yang seharusnya lulus namun harus gagal karena adanya seleksi kompetensi teknis tambahan (SKTT), padahal para guru mendapatkan nilai yang tinggi saat CAT.
SKTT yang dipaksakan dan menyalahi aturan hukum tersebut telah menghancurkan mimpi dan masa depan para guru honorer.
Kejanggalan SKTT tersebut berawal dari tidak adanya tercantum dalam pengumuman Bupati Langkat nomor:810-2187/BKD/2023 tertangal 19 september 2023, namun kemudian secara tiba-tiba ada dalam pengumuman penyesuaian oleh BKD sebagaiman surat nomor:2772/BKD/2023 tertanggal 15 Desember 2023. Parahnya pengumuman penyusaian tersebut bertentangan dengan hukum.
Baca Juga: Anak AKBP Achiruddin Pelaku Penganiayaan Hari Ini Bebas, Dapat Remisi dan Cuti Bersyarat
Parahnya SKTT tersebut tidak pernah disosialisasiakan, tidak diketahui teknisnya dan penilaianya. serta tidak diketahui kapan dilaksanakanya SKTT.
" Tidak hanya kecurangan dan maladministris, bahkan diduga adanya tindak pidana korupsi dalam seleksi PPPK Kab Langkat. Oleh karena itu LBH Medan & KontraS Sumut serta para guru honorer kab. Langkat patut secara hukum melaporkan Plt Bupati Langkat, Kepala Dinas Pendidikan dan BKD Langkat," ungkap Direktur LBH Medan Irvan Saputra SH MH.