Sekretaris PP ANSI, M. Amsal ketika dikonfirmasi media dan Aliansi Wartawan Medan Utara melalui telephon genggamnya benarkan adanya selisih harga dalam penyaluran BBM subsidi ke nelayan menerangkan, harga pengambilan BBM subsidi nelayan di SPBU Kampung Salam Rp. 6.800 per liter, disalurkan ke nelayan seharga Rp. 7.500 per liter, selisih harga itu untuk transportasi pengangkutan. " Soal dijual ke mafia BBM saya tidak tahu, tugas menyalurkan itu bukan saya," jelas Amsal.
Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Sumut Terima Penghargaan Good Governance dari Kementrian
Sementara ketua PP ANSI, Suhairi S pada media dan Aliansi Wartawan Medan Utara sebut penyaluran BBM subsidi nelayan sudah prosedur.
"Penyaluran BBM subsidi nelayan tradisional sudah sesuai prosedur yang ditetapkan," kata Suhairi yang akrap disapa Heri.
"Sejauh ini ANSI konsisten menjunjung tinggi hukum yang disepakati antara Pertamina maupun SPBU yang ditunjuk, serta Dinas Perikanan dan Kelautan selaku pemberi rekomendasi," jelas Suhairi.