OpenAI Terancam Berurusan dengan Hukum, Ghibli Bisa Gunakan Undang-undang Hak Cipta AS karena Pendirinya Tak Terima

Photo Author
- Jumat, 4 April 2025 | 13:34 WIB
Foto: Pendiri Ghibli (Instagram )
Foto: Pendiri Ghibli (Instagram )

Portibinews: Fitur generator gambar terbaru di ChatGPT-4o yang memungkinkan pengguna menciptakan gambar dalam gaya Studio Ghibli telah memicu perdebatan soal hak cipta

Studio Ghibli sendiri belum mengambil tindakan hukum, tetapi para ahli hukum menilai bahwa mereka memiliki dasar untuk menuntut OpenAI.

Menurut Rob Rosenberg, pakar hukum AI dari Showtime, Studio Ghibli bisa menggunakan undang-undang hak cipta di Amerika Serikat untuk menggugat OpenAI atas dugaan pelanggaran hak cipta dan praktik promosi palsu.

"Di sini, Ghibli bisa menggunakan undang-undang tersebut untuk menunjukkan bahwa OpenAI telah melakukan praktik promosi palsu, pelanggaran hak cipta, dan kompetisi yang tidak adil," kata Rob dikutip pada Jumat, 4 April 2025.

Baca Juga: Namanya Diseret Atas Dugaan Perselingkuhan Lisa Mariana dan Ridwan Kamil, Ayu Aulia Sebut Pertemuan Keduanya Terjadi saat Lisa Sudah Hamil

Di Amerika Serikat, ada undang-undang yang disebut The Lanham Act yang dapat digunakan untuk menuntut perusahaan yang menggunakan elemen merek dagang tanpa izin. 

Dalam kasus ini, Ghibli dapat berargumen bahwa:

1. OpenAI telah menggunakan gaya khas Ghibli tanpa izin resmi.

2. OpenAI menciptakan kebingungan di kalangan pengguna, seolah-olah fitur ini didukung oleh Ghibli.

3. Reputasi Ghibli berisiko terdampak karena fitur ini digunakan secara luas tanpa persetujuan resmi.

Rob juga menambahkan bahwa penggunaan AI untuk meniru gaya seni yang unik dapat dianggap sebagai eksploitasi tanpa kompensasi kepada pemilik aslinya.

Baca Juga: Paula Verhoeven Bagikan Momen Terbaru Bersama Kedua Anaknya, Rayakan Idul Fitri Selama 2 Jam Singkat tapi Sangat Berarti

"Ghibli bisa saja berargumen bahwa dengan mengubah foto pengguna menjadi 'Gaya Ghibli', OpenAI telah mengorbankan reputasi merek dagang Ghibli lewat ChatGPT," ujarnya.

Ini bukan pertama kalinya OpenAI menghadapi tuntutan hukum terkait hak cipta. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X