Portibinews: tidak terasa usia salah satu grup ternama dan senior di tanah air, Godbless tepat 50 tahun atau setengah abad melanglang buana dunia musik khususnya jenis musik rock yang banyak digemari kaum muda, kala itu...
Dalam unggahannya, @eet sjahranie mengucapkan selamat kepada Godbless dengan segala perannya dalam menyemarakkan dunia musik rock di Indonesia, banyak musisi terkenal Indonesia sudah pernah masuk kedalam grup ini.
Ahmad Albar (vocal), Ludwig Lemans (guitar), (alm) Deddy Dores (keyboard/guitar), (alm) Fuad Hassan (drummer), (alm) Soman Lubis (keyboard), Donny Fattah (bass/guitar), (alm) Deddy Stanzah (bass), (alm) Rudi Gagola (bass), (alm) Jockie Suryoprayogo (keyboard), (alm) Odink Nasution (guitar), Keenan Nasution (drum), (alm) Debby Nasution (keyboard), (alm) Dodo Zakaria (keyboard), Abadi Soesman (keyboard), @ianantono.official (guitar), Teddy Sujaya (drum), @eetsjahranie (guitar), Iwang Noorsaid (keyboard), Inang Noorsaid (drum), Gilang Ramadhan (drum), Yaya Muktio (drum), @fajarsatritama (drum).
Dilansir dari wikipidai, God Bless adalah grup musik asal Jakarta, Indonesia, yang secara resmi berdiri pada 5 Mei 1973. Dekade 1970-an dan 1980-an bisa dianggap sebagai tahun-tahun kejayaan mereka. Salah satu bukti nama besar mereka adalah sewaktu God Bless dipilih sebagai pembuka konser grup musik rock legendaris dunia, Deep Purple di Jakarta (1975). God Bless masuk ke dalam daftar The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stone Indonesia.
Berdirinya God Bless berawal dengan kembalinya Ahmad "Iyek" Albar kembali ke Tanah Air setelah
beberapa tahun tinggal di Belanda, ia pun berangan-angan membentuk band sendiri yang lebih serius. Dia kembali dari Belanda bersama dengan Ludwig Lemans (gitaris Clover Leaf, band Iyek ketika masih di Belanda). Iyek lalu mengajak (almarhum) Fuad Hassan (drum) dan Donny Fattah (bass) untuk membentuk band.
Inilah yang melatarbelakangi berdirinya Crazy Wheels, sebelum akhirnya band tersebut - yang mengadakan konser perdananya di TIM (Taman Ismail Marzuki) lalu mengikuti pentas musik "Summer '28", semacam pentas 'Woodstock' ala Indonesia di Ragunan, Jakarta, yang diikuti berbagai band dari Indonesia, Malaysia dan Filipina - mengubah namanya menjadi God Bless pada tanggal 5 Mei 1973.
Baca Juga: Sukanto Tanoto Konglomerat Asal Belawan itu Beli Mall di Singapura Senilai 9,5 Triliun
Jockie Surjoprajogo (keyboard) sendiri baru bergabung dengan Crazy Wheels/God Bless pada awal tahun 1973. Dia dimaksudkan sebagai pengganti Deddy Dores - yang sempat bergabung dengan God Bless namun tidak bertahan lama dalam band tersebut karena harus mengurus bandnya sendiri, Rhapsodia. Namun Jockie juga tidak bisa bertahan lama. Posisi dia pun digantikan oleh (almarhum) Soman Lubis.
Pada bulan Juni 1974, Fuad Hasan dan Soman Lubis (keyboard) mengalami kecelakaan lalu lintas di Tugu Pancoran, Jakarta Selatan. God Bless pun melalui masa berkabung. Ditambah lagi, sang gitaris Ludwig Lemans juga memutuskan untuk keluar dari God Bless. Dengan demikian, personel yang tersisa tinggal Ahmad Albar dan Donny Fattah.
Untuk mengisi kekosongan pada kibor, mereka mengajak Jockie untuk bergabung kembali. Jockie lantas mengajak Ian Antono (gitar) dan Teddy Sujaya (drum) untuk bergabung dengan God Bless.
Untuk mengenang Fuad Hassan dan Soman Lubis, God Bless tampil di TIM dengan tema mengenang seratus hari Fuad Hasan dan Soman Lubis dengan atraksi mengusung peti mati di atas panggung.
Pada awalnya, God Bless bukanlah band yang memiliki lagu. Mereka hanya band yang biasa membawakan lagu-lagu orang lain, seperti Kansas, Easy Beast, Genesis, Deep Purple, pada setiap penampilan mereka. Proses masuknya band legendaris ini kedalam dapur rekaman dimulai dengan coba-coba. Mereka menulis lagu, dan lantas merekamnya. Mereka merekamnya di sebuah studio yang dikelola oleh Alex Kumara (ahli broadcast).