Agus Salim melihat, potensi perekonomian bagi masyarakat Labuhanbatu dari Kelapa Genjah Hijau ini cukup baik. Sebab, buah dari kelapa ini dalam 1 pohon mampu menghasilkan lebih dari 120 buah setiap tahunnya. Jika masyarakat menanam 2 pohon saja di halaman atau sekitaran rumah, menurutnya sudah tidak perlu lagi membeli santan, kelapa muda, dan bahkan dapat menjadi distributor jika memiliki lahan yang cukup, guna melengkapi kebutuhan pasar nantinya.
Sebelumnya, Bupati Labuhanbatu, dr.H.Erik Adtrada Ritonga,MKM, menyambut hangat kehadiran Balai Besar Tanaman Palma Manado, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dr.Ir.Ismail Maskromo,M.Si beserta tim di Rumah Bupati, Jalan Wr.Soepratman, Kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kamis (10/08/2023).
Bupati mengatakan, keuntungan besar bila varietas ini telah dicapai, maka produk Kelapa Genjah Hijau yang merupakan asli Labuhanbatu dapat dikenal dan dimanfaatkan secara nasional. Keunggulan lainnya, Pemkab Labuhanbatu nantinya dapat mengajukan partisipasi ke Kementerian Pertanian guna membangun kebun induk di areal-areal milik pemerintah.
Baca Juga: 22 Penyidik Puspom TNI dan 8 KPK Geledah Kantor Basarnas, Ini Hasilnya
Sementara itu, Ismail Maskromo, menjelaskan, berawal dari informasi terkait adanya kelapa bagus dari Labuhanbatu saat mengikuti pertemuan, dan melakukan persentase bersama dinas terkait provinsi, dan daerah, diperkenalkan lah Kelapa Genjah Hijau tersebut. Pada tahun 2018 itu, pihaknya kemudian berkunjung ke Desa Meranti Paham dan Desa Cinta Makmur, Kecamatan Panai Hulu.
Setelah memakan waktu 5 tahun dalam penelitian dan riset, serta mengumpulkan data-data, selanjutnya kelapa ini akan diperkenalkan dan didaftarkan di kantor pusat Pendaftaran Varietas Tanaman Pertanian untuk mendapat pengakuan bahwa kelapa ini adalah kelapa asli Labuhanbatu. Menurutnya, Kelapa Genjah Hijau ini merupakan jenis kelapa yang luar biasa, karena memiliki banyak kelebihan.
Kelapa Genjah Hijau ini pertama kali berasal dari seorang petani bernama bapak Sairun di Desa Meranti Paham, Kecamatan Panai Hulu. Saat itu, Sairun membawa 3 benih kelapa dari rumah orang tuanya yang berada di Desa Sungai Sanggul, Kecamatan Panai Hilir pada tahun 1973 yang lalu, selanjutnya, Sairun menanam benih tersebut di pekarangan rumahnya, di Desa Meranti Paham.
Benih kelapa yang ditanam bapak Sairun itu kini telah berusia 50 tahun. Meski sudah berumur setengah abad lamanya, namun kelapa yang hanya memiliki tinggi sekitar 8 meter inilah yang menjadi sumber benih awal dan berkembangnya benih kelapa tersebut hingga ke desa-desa, bahkan diluar Sumatera Utara yakni Riau, Jambi dan Provinsi lainnya.
Baca Juga: Kolaborasi BRI Bersama Pemkab Deli Serdang Kembangkan Desa Wisata Pematang Johar
Dari data yang dihimpun, melalui pengembangan secara mandiri oleh masyarakat setempat, saat ini terdapat sekitar 300 tanaman Kelapa Genjah Hijau yang berumur diatas 10 tahun, 500 tanaman berumur 5-10 tahun, serta 300 tanaman muda yang berumur dibawah 5 tahun di Desa Meranti Paham dan Desa Cinta Makmur.