“Saya tidak harus terpaksa menarik dari perbankan dalam keadaan kepepet. Jadi win-win solution. Kalau mereka bisa salurin, ya salurkan," tutur Purbaya dalam kesempatan yang sama.
"Kalau enggak bisa, ya ke situ (program pemerintah). Jadi mudah-mudahan, hampir pasti ekonomi berjalan lebih cepat,” tambahnya.
Kendati menimbulkan keluhan dari kalangan tertentu seperti Hotman Paris, kini langkah Menkeu Purbaya dalam menyalurkan Rp200 triliun ke Himbara juga dinilai sebagai langkah agresif menggerakkan kredit dan konsumsi di tengah tantangan perlambatan ekonomi.