Baca Juga: Presiden Prabowo Tinjau Lokasi Terdampak Banjir-Longsor di Sumatera Utara
Selain kelapa sawit sebagai bahan baku, Prabowo juga menyinggung teknologi yang harus dikuasai oleh Indonesia.
“Kalau kita tidak hati-hati, kalau kita tidak punya teknologi, kalau pabrik-pabrik pengolahan tidak siap kalau terjadi apa-apa, baru kita nanti merasakan,” lanjutnya.
Soroti Kelangkaan BBM di Lokasi Banjir Sumatera
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo lantas menyinggung persediaan BBM sangat penting untuk kehidupan sehari-hari.
Misalnya, saat terjadi bencana banjir dan longsor yang menghantam sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, distribusi BBM menjadi terhambat.
“Bencana di Sumatera, bagaimana repotnya kita mengantar BBM ke daerah-daerah bencana. Jembatan putus, jadi BBM harus kita naikin pesawat, sebagian lewat kapal,” jelasnya.
Lebih lanjut, mengenai bencana yang terjadi di 3 provinsi di Sumatera itu, Prabowo menegaskan sebagai ujian dan sedang berusaha untuk diatasi.
Baca Juga: Pilu Gubernur Mualem Lihat Bencana Aceh dari Udara: Mata Menangkap Luka di Tanah Rencong
“Bencana ini ya, sekali lagi adalah musibah. Tapi, di sisi lain, ini menguji kita dan Alhamdulillah kita kuat, kita mengatasi masalah dengan kita sendiri,” tuturnya.
Instruksi Prabowo Amankan BBM ke Lokasi Bencana
Sebelumnya, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa ketersediaan BBM di lokasi terdampak banjir dan tanah longsor akan terus diupayakan oleh pemerintah.
“Kita sekarang prioritas bagaimana bisa segera kirim bantuan-bantuan yang diperlukan, terutama BBM yang sangat penting,” kata Prabowo kepada awak media setelah meninjau Tapanuli Tengah dan menuju Aceh pada 1 Desember 2025.
Seperti halnya BBM, Prabowo juga menyebut listrik juga menjadi perhatian dalam pemulihan sementara pascabanjir.
“Listrik sebentar lagi saya kira bisa kita buka semuanya, BBM tadi yang dilaporkan ke saya yang sangat penting. Ada berada desa tadi yang terisolasi, Insya Allah bisa kita tembus,” tambahnya.