Jadi Penyebab Kerusakan Terparah di Tapanuli Selatan, Kemenhut Akui Ada Bekas Gergaji di Kayu Gelondongan yang Terbawa Arus Banjir

Photo Author
- Jumat, 5 Desember 2025 | 17:47 WIB
foto: Menhut dan Kapolri mengusut.dugaan pembalakan hutan sebabkan banjir (instagram)
foto: Menhut dan Kapolri mengusut.dugaan pembalakan hutan sebabkan banjir (instagram)

 

JAKARTA-Portibinews: Banjir di Sumatera tak hanya membawa berbatgai material rumah, tetapi kayu gelondongan yang kini jadi pertanyaan publik.

Arus banjir dengan kayu gelondongan dalam jumlah besar yang viral di media sosial itu menghantam beberapa wilayah, salah satunya Tapanuli Selatan.

Bahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut Tapanuli Selatan menjadi daerah terdampak banjir terparah karena kayu-kayu tersebut.

Polri dan Kementerian Kehutanan Mulai Investigasi Asal Kayu Gelondongan 

Baca Juga: Bencana Banjir hingga Longsor di Sumatera: Pemerintah Jalankan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Curah Hujan

Terkait kayu gelondongan tersebut, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menggelar pertemuan untuk koordinasi investigasi dan penegakan hukum terkait temuan gelondongan kayu pada bencana banjir dan longsor di Sumatera.

Raja Juli mengklaim bahwa pihaknya kini telah memiliki data awal berdasarkan pemindaian drone di sejumlah titik terdampak hingga mulai proses identifikasi jenis kayunya.

“Keingintahuan publik tentang asal-usul material kayu itu sudah kami respons,” ujar Raja Juli di Mabe Polri pada Kamis, 4 Desember 2025.

Sampel kayu juga telah diambil untuk diuji dan hasilnya ditemukan sama dengan kayu di bagian hulu.

Kayu Punya Bekas Potongan Gergaji

Baca Juga: Bencana Banjir hingga Longsor di Sumatera: Pemerintah Jalankan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Curah Hujan

Penemuan lainnya, menurut Raja Juli adalah kayu tersebut telah dipotong menggunakan gergaji.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kapolri Listyo Sigit mengenai kayu yang terpotong rapi dengan alat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X