Konflik Internal NU Menghangat, Mahfud MD Menilai Akar Persoalan Berhubungan dengan Proyek Tambang

Photo Author
- Rabu, 3 Desember 2025 | 20:15 WIB
foto: mahfud md (youtube)
foto: mahfud md (youtube)

JAKARTA-Portibinews: Mahfud MD menyoroti akar persoalan konflik internal Nahdlatul Ulama (NU) yang belakangan mencuat ke publik. 

Dalam pandangannya, pertentangan yang terjadi di tubuh PBNU bukan semata disebabkan perbedaan tafsir AD/ART atau isu organisatoris, melainkan berkaitan dengan persoalan proyek dan izin tambang.

Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud melalui kanal YouTube pribadinya yang tayang pada Selasa, 2 Desember 2025. 

Sebagai tokoh Nahdliyin senior, ia menilai dinamika yang tengah terjadi telah bergeser jauh dari tradisi keulamaan dan perjuangan kultural NU di masa lalu.

Akar Konflik Disebut Berkaitan dengan Proyek Tambang

Mahfud MD secara tegas menyebut bahwa persoalan tambang menjadi pemicu utama memanasnya hubungan antarpihak di PBNU. 

Baca Juga: Ingatkan Wewenang Terkait Anggaran di Kementerian Lain, Begini Dukungan DPR untuk Menkeu Purbaya

Menurutnya, isu ini bukan sesuatu yang tiba-tiba, melainkan telah lama menjadi bisik-bisik internal.

"Ini asal muasalnya soal tambang. Dulu ketika saya bilang itu kan belum ada yang bilang, nah sekarang mereka semua juga sudah bilanglah bahwa ini memang asal asalnya tambang," tutur Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menegaskan bahwa berbagai gesekan yang mengemuka dalam beberapa waktu terakhir memiliki benang merah dengan kepentingan bisnis dan akses terhadap perizinan usaha. 

Bukan sekadar perbedaan pandangan mengenai aturan organisasi.

Kerinduan Akan NU yang Kembali ke Tradisi Keulamaan

Baca Juga: Ingatkan Wewenang Terkait Anggaran di Kementerian Lain, Begini Dukungan DPR untuk Menkeu Purbaya

Mahfud kemudian membandingkan kondisi NU saat ini dengan NU pada masa sebelumnya yang lebih fokus pada peran sosial-keagamaan. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X