“Sehingga kemudian tidak terjadi potensi peradangan ataupun infeksi. Saya kira itu, sehingga dibutuhkan isolasi,” sambungnya.
Polisi Dalami Motif, Termasuk Dugaan Paparan Ideologi dan Konten Tertentu
Lebih lanjut, Kapolri menjelaskan bahwa penyidik tengah menelusuri kemungkinan pelaku terpapar ideologi tertentu atau terpengaruh oleh konten di dunia maya.
“Tentunya itu juga menjadi bagian yang kita dalami. Apakah dia ikut paham tertentu? Apakah terpapar oleh suatu konten ataukah mungkin juga hal-hal yang membuat dia tertarik dan sebagainya,” ucap Listyo.
Meskipun saat ini polisi baru menetapkan satu orang sebagai terduga pelaku, penyelidikan tidak berhenti di situ.
Kapolri menegaskan, pihaknya masih membuka peluang adanya keterlibatan pihak lain yang turut memengaruhi atau memprovokasi tindakan tersebut.
“Saat ini masih satu yang kita dapati. Namun kita tidak berhenti sampai di situ. Kita terus melakukan penyisiran, apakah ada pihak-pihak lain,” lanjutnya.
Baca Juga: Soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, Anthony Budiawan Desak KPK Segera Bertindak
Pihak kepolisian bersama tim forensik dan Densus 88 terus mengumpulkan bukti serta memeriksa berbagai barang di lokasi kejadian.
Penyelidikan ini diharapkan dapat mengungkap motif di balik ledakan dan memastikan keamanan lingkungan pendidikan di Jakarta.