Khusus 352 Siswa Keracunan Massal yang Diduga Imbas Menu MBG Tak Layak Konsumsi di KBB, Ini Kata Dedi Mulyadi

Photo Author
- Selasa, 23 September 2025 | 19:26 WIB
Foto: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi  (Instagram )
Foto: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Instagram )

Hanya dalam beberapa jam, jumlahnya meningkat tajam. Malam harinya, diketahui total korban mencapai 352 orang dari berbagai jenjang pendidikan, mulai SD, MTs, SMP hingga SMK.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan menyebut hingga Selasa dini hari korban terus berdatangan.

Baca Juga: Empat Hakim Sepakat Sebut UU TNI Tak Ada Keterbukaan Publik dan Desak Perbaikan Meski MK Putuskan Tolak Lakukan Uji Formil

“Kami imbau masyarakat tetap tenang. Saat ini tim kesehatan fokus pada penanganan korban, sementara aparat kepolisian akan membantu memastikan penyelidikan terkait penyebab dugaan keracunan ini,” ujar Hendra di Bandung, pada Selasa, 23 September 2025.

Dalam kesempatan berbeda, Bupati KBB, Jeje Ritchie Ismail langsung menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) demi mempercepat penanganan.

Posko darurat dibuka di GOR Cipongkor, sementara puluhan siswa lainnya dirawat di Puskesmas, RSUD Cililin, hingga RSIA Anugrah.

“Jadi sekarang juga kita sudah menetapkannya sebagai statusnya KLB, kejadian luar biasa, supaya penangannya lebih cepat dan juga lebih menyeluruh,” kata Jeje kepada awak media di Cipongkor, KBB, pada Senin, 22 September 2025.

Baca Juga: Menkeu Purbaya soal Cukai Rokok: Kebijakan Aneh dan Tanpa Arah hingga Dampak Pengangguran

Jeje menambahkan, gejala yang dialami siswa seragam: mual, muntah, dan pusing. Hingga Selasa pagi, total korban bahkan meningkat menjadi 364 siswa.

Meski begitu, sebagian besar berangsur pulih. “Tadi ada sekitar 225 yang sudah dipulangkan. Jadi semoga semuanya bisa cepat pulih,” ujarnya.

Di tingkat provinsi, Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan kasus ini harus menjadi bahan evaluasi serius.

Dedi menyebut, makanan MBG yang dikonsumsi siswa basi akibat terlalu lama disimpan.

“Waktunya sudah terlalu lama, antara dimasak dan dimakan, dan itu harus menjadi bahan evaluasi,” terang Dedi dalam pernyataan yang sama.

Baca Juga: Rekam Jejak Erick Thohir Mulai dari Inter Milan hingga Dipercaya Menjadi Menpora

Gubernur Jabar itu lantas meminta dapur penyelenggara menyesuaikan jam masak dengan jam distribusi agar makanan tetap segar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X