Penjelasan Fadli Zon soal Kekerasan Mei 1998 Picu Isak Tangis Anggota DPR

Photo Author
- Rabu, 2 Juli 2025 | 19:43 WIB
Foto: Menbud Fadli Zon  (Instagram )
Foto: Menbud Fadli Zon (Instagram )

Esti juga menilai, pernyataan Fadli terlalu teoritis dan kurang menunjukkan empati terhadap korban-korban kekerasan yang mengalami trauma mendalam akibat tragedi tersebut.

Fadli pun segera merespons interupsi itu. Menbud RI itu kembali menegaskan dirinya tidak pernah membantah terjadinya pemerkosaan, dan bahkan mengaku mengutuk keras kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk apa pun.

"Terjadi, Bu. Saya mengakui itu. Dalam penjelasan saya pun, saya tidak menampik bahwa peristiwa itu benar terjadi," tegasnya.

Dari sisi yang lain, giliran Mercy Barends yang juga ikut angkat bicara menanggapi penjelasan Fadli Zon.

Baca Juga: Perwira TNI AL Dikeroyok di Terminal Arjosari, TNI Siap Kejar Pelaku yang Sudah Teridentifikasi

Sembari menyeka air mata yang mulai mengalir, Mercy mengenang berbagai kasus kekerasan yang pernah ia tangani bersama Komnas HAM, termasuk pada masa penjajahan Jepang.

"Begitu banyak perempuan Indonesia menjadi korban pemerkosaan dan dijadikan budak kekerasan perang," terang Mercy. 

"Saat itu, pemerintah Jepang bahkan mengakui dan bertanggung jawab. Mengapa kita, bangsa sendiri, justru begitu sulit mengakui kenyataan ini?" imbuhnya dengan nada getir.

Mercy mengaku mengalami tekanan psikis luar biasa ketika menangani kasus-kasus tersebut, seraya menilai satu kasus kekerasan sudah sangat menyakitkan, apalagi jika jumlahnya lebih dari satu.

Baca Juga: Jaksa Bongkar Isi Percakapan Harun Masiku ke Hasto Kristiyanto, Sebut-sebut Nama Puan hingga Megawati

"Tiga hari kami tidak tidur, tidak bisa makan. Terlalu kejam. Kalau Bapak baca dokumennya, Bapak akan paham betapa keji perlakuan itu," terangnya.

Menanggapi tangisan dan pernyataan dari My Esti dan Mercy, Fadli Zon tampak meminta maaf perihal pernyataannya yang terkesan tidak peka terhadap korban.

Menbud RI itu memastikan, dirinya berdiri dalam posisi yang sama dalam mengecam kekerasan terhadap perempuan.

Baca Juga: Momen Seskab Teddy Pantau Proses Pembangunan Sekolah Rakyat, Sekolah Untuk Siswa Yang Kurang Mampu

"Saya minta maaf kalau pernyataan saya dianggap insensitif. Tapi saya ingin tegaskan, saya mengutuk dan mengecam seluruh bentuk kekerasan terhadap perempuan," tukas Fadli Zon.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X