"Mereka sudah coba komunikasikan kalau saya jauh, saya siap, tapi saya enggak ada kendaraan, dan mereka bilang iya," ujar Sandi ketika menanggapi alasan diberikannya SP karena ketidakhadiran dalam apel pagi.
Pemecatan kedua ini menimbulkan reaksi dari berbagai pihak. Beberapa aktivis dan pengamat menilai bahwa tindakan ini mencerminkan lemahnya perlindungan terhadap whistleblower atau pelapor kasus dugaan korupsi.
Sandi dianggap sebagai contoh nyata seseorang yang berani mengungkap dugaan penyimpangan, tetapi justru mengalami tekanan dan kehilangan pekerjaannya.
Kuasa hukumnya, Deolipa Yumara, menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah hukum untuk memperjuangkan keadilan bagi Sandi.
Ia berencana melaporkan kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Ombudsman untuk mendapatkan perhatian lebih luas.
"Kami akan terus berjuang agar kasus ini tidak tenggelam begitu saja. Ini bukan hanya tentang Sandi, tetapi juga tentang bagaimana kita melindungi orang-orang yang berani mengungkap kebenaran," tegas Deolipa.