"Aku punya PH sejak 2019. PH itu pernah memproduksi film dan aku menjadi executive producer pada 2021," tambahnya.
Ifan berharap kehadirannya di PFN bisa membawa perubahan positif dan menjadikan perusahaan ini sebagai rumah besar bagi sineas dan pekerja industri kreatif di Indonesia.
Baca Juga: Berbagai Kontroversi Tasyi Athasyia yang Dinilai Tak Etis dalam Mereview Makanan
"PFN bukan sekadar tentang siapa yang memimpinnya, melainkan tentang bagaimana industri perfilman dan konten di Indonesia kini mulai menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam upaya membangun sumber daya manusia kreatif, inovatif, berdaya saing tinggi hingga ke level internasional," tutur Ifan.
Meskipun demikian, protes dari kalangan sineas dan pemerhati perfilman masih terus bermunculan.
Mereka menilai bahwa posisi Dirut PFN seharusnya diisi oleh sosok yang memiliki rekam jejak lebih panjang di dunia perfilman dan manajerial industri kreatif.
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa pemilihan Ifan Seventeen telah melalui berbagai pertimbangan matang.
Erick meyakini bahwa Ifan mampu membawa perubahan dan menghidupkan kembali peran PFN dalam dunia perfilman nasional.