Masih Bingung, Waisak tanggal 6 Mei libur nggak ya....Ini penjelasannya

Photo Author
- Jumat, 5 Mei 2023 | 15:59 WIB
Foto: Dirjen Bimasa Buddha menjelaskan hari libur Raya Waisak
Foto: Dirjen Bimasa Buddha menjelaskan hari libur Raya Waisak

JAKARTA-Portibinews: Masih banyak masyarakat yang lebih usil bertanya adalah anak-anak sekolah apakah tanggal 6 Mei 2023 sebagai hari Raya Waisak sepeti biasanya akan menjadi hari libur nasional, ternyata tidak.

Sesuai SKb 3 menteri, ternyata pada tahun ini hari Raya Waisak yang jatuh pada tanggal 6 Mei 2023 tidak menjadi hari libur nasional, namun keterangan resmi menteri Agama melalui Dirjen Bimas Buddha menjelaskannya begini..

Dirjen Bimas Buddha Supriyadi menegaskan perayaan Waisak 2567 Buddhis Era (BE) bertepatan dengan 4 Juni 2023, bukan 6 Mei di tahun yang sama.

Penegasan ini disampaikan Supriyadi menyusul adanya pertanyaan sejumlah pihak terkait kepastian tanggal peringatan Waisak 2567 BE. Ada yang beranggapan Waisak bertepatan 6 Mei 2023. Demikian dilansir dari kemenag.go.id, Jum'at (04/11/2022).

Baca Juga: Bersama dua Tersangka Lainnya, Kadis Hanpang Labura Dijebloskan ke Penjara

"Waisak 2567 BE bertepatan 4 Juni 2023. Ini juga sudah terakomodir dalam Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Menteri Tenaga Kerja," tegas Supriyadi di Jakarta, Rabu (2/11/2022).

"Jadi masyarakat, utamanya umat Buddha, tidak perlu bingung lagi," sambungnya.

Menurut Supriyadi, peringatan detik-detik Waisak hanya ada di Indonesia dengan menggunakan patokan astronomi universal. Warisan pendahulu umat Buddha ini menjadi sesuatu yang khas Indonesia, sekaligus melambangkan persatuan dan kesatuan umat Buddha Indonesia dari berbagai penggunaan kalender lunar (Tionghoa, Jawa, Bali) dan tradisi agama yang berbeda-beda.

"Pedoman yang dipergunakan dalam penetapan hari raya Tri Suci Waisak dan hari besar Buddhis lainnya di Indonesia adalah Purnama Sidhi berdasarkan perhitungan Astronomi yang bersifat universal, ilmiah, dan modern," jelasnya.

Dalam penetapan hari besar Buddhis, lanjut Dirjen Bimas Buddha, pergantian hari dimulai pada pukul 12 penetapan tengah malam. Sehingga, upacara puja dapat dilaksanakan sesudah atau tepat pada detiknya.

Baca Juga: Pagi Ini di Luat Pahae, Tapanuli Utara Anggota DPR RI Lamhot Sinaga Buka Diklat 3 in 1 Operator

Supriyadi merinci, bahwa satu tahun matahari berjumlah 365 hari. Sedangkan satu tahun lunar hanya 355 hari. Sehingga, terdapat perbedaan 10 hari setiap tahunnya.

Pada tahun kabisat lunar, dalam satu tahun terdapat 13 purnama. Pada saat itu, terdapat bulan Waisak ganda. Maka, perhitungannya berpatokan pada kalender lunar/chandra Buddhis yang sudah menyesuaikan dengan perhitungan kalender matahari/solar-surya.

Atau, perhitungan luni-solar yang setiap satu daur 19 tahun terdapat 7 tahun kabisat lunar dengan 7 bulan sisipan (ekstra, lun, adhikamasa). Adhikasuramasa dilakukan dengan metode pembagi 3.3.3.2.3.3.2. dalam kurun 19 tahun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X