Portibinews: Sebuah tulisan mengenai hari buruh sedunia atau May day yang juga dikaitkan dengan eksistensi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dibuat oleh BP jatmika melalui akun @pro patria pro ganjar sangat menarik untuk disimak dan dianalisa.
Antara jabatan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah sebagai pengambil keputusan apalagi menyangkut soal buruh, hak-haknya dan komitmennya menjadikan buruh sejahtera dan sesuai dengan harapan yang selama ini diperjuangkan
Ganjar Pranowo adalah salah satu pemimpin yang menghormati hak-hak kaum buruh sebagai individu. Tengok saja, dalam setiap aksi demo yang digelar kaum buruh di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo selalu hadir menemui dan membaur di tengah kaum buruh.
Baca Juga: Buntut Kasus Penganiayaan, Rumah AKBP Achiruddin Hasibuan digeledah Polda Sumut
Ia tak lari sembunyi karena tak bisa menghadirkan solusi. Jikapun tak bisa seketika memberikan solusi, ia akan tafakur mendengarkan keluhan kaum buruh untuk dikomunikasikan ke pihak terkait.
Lihat saja, ketika kaum buruh yang marah menggelar aksi demo, Ganjar Pranowo justru naik ke mobil komando aksi demo dan mengajak kaum buruh bernyanyi dangdut. Suasana yang panas sontak menjadi teduh digoyang alunan lagu dari kaum buruh.
Ganjar Pranowo mendorong kaum buruh menyuarakan aspirasinya dengan kepala dingin. Agar lebih banyak yang simpati dan mau mendengar.
Baca Juga: Wakil Walikota Rizky Yunanda, Silaturasik Ajang kreatifitas anak muda Binjai
Di saat tertentu, Ganjar Pranowo juga berani mengambil keputusan tegas. Misalnya, menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 3,27 persen untuk tahun 2021. Ganjar Pranowo berani mengabaikan Surat Edaran (SE) Menaker yang meminta upah minimum tahun 2021 tidak naik atau sama dengan tahun sebelumnya.
Sikap Ganjar Pranowo inilah yang mendorong konfederasi serikat buruh begitu getol ingin duduk bersama membicarakan masa depan kaum pekerja. Ia mendapat simpati dan apresiasi dari kaum buruh karena menghargai hak-hak mereka sebagai individu.
Seperti kata Lech Walesa, tokoh gerakan Solidarność di Polandia: “Saya rela bekerja dengan upah semangkuk sup sehari, asal hak-hak saya dihormati. Memang beda antara orang lapar yang punya hak dengan orang lapar yang tanpa hak".
Baca Juga: Matangkan persiapan TMMD, Dandim 0723/Klaten Letkol Czi Bambang Setyo triwibowo tinjau lokasi
Panji-panji telah dikibarkan, genderang telah ditabuh. Medan telah dipilih dan gemuruh pertempuran tinggal menunggu waktu.
Puluhan ribu jiwa mungkin akan gugur berkalang tanah. Berlusin mimpi mungkin akan tumbang dalam gelegak amarah.
Namun untuk apa semua ini?
Artikel Terkait
Gen Z Apresiasi Ganjar Pranowo Dukung Dunia Pendidikan Generasi Muda
Ganjar Pranowo Dapat Apresiasi Tingkatkan Kesejahteraan Petani Jawa Tengah
momen Jan Ethes ngawal para sepuh, Jokowi dan Ganjar Pranowo jumatan di Solo
Kopiah bertuah Untuk Ganjar Pranowo pada hari Jumat di Batu tulis Bogor semoga amanah