"Di saat orang hari ini mengalami krisis kejujuran, saya berani berkata bahwa Pak Bey adalah sosok pejabat yang sangat jujur," ungkap Dedi.
"Bukan hanya jujur dalam keuangan, tetapi juga jujur pada istrinya," tegasnya.
Selain melempar pujian kepada Bey sebagai pendahulunya, Dedi juga mengungkap target program prioritasnya agar dapat rampung pada satu tahun pertama di bawah kepemimpinannya.
Tahun Pertama Dedi Mulyadi di Jabar: Belanja Modal
Dedi menuturkan dalam kesempatan yang sama, keyakinannya terhadap kerangka kerja di tahun pertama dapat direalisasikan oleh pemerintahannya.
Baca Juga: DQLab Dukung Pentingnya Belajar Data dengan Tools Excel demi Tingkatkan Daya Saing di Era Digital
Pentolan anyar di Jabar itu menuturkan tahun-tahun pertama itu sebagai 'Belanja Modal Tahun'.
"Itu tercakup dalam kerangka kerja yang pertama di tahun 2025 dan tahun 2026 serta sisa setengah dari 2027, saya menyebutnya tahun belanja modal tahun," terang Dedi.
Belanja modal yang dimaksud olehnya, yakni berupa infrastruktur jalan di Jawa Barat hingga ruang kelas di bidang pendidikan.
"Jalan provinsi Jawa Barat harus selesai dalam waktu tahun 2025 sisanya 10 persen di 2026," sebut Dedi.
"Ruang kelas baru sebanyak 3.333 ruang kelas juga harus selesai pada tahun ini. Termasuk sekolah-sekolah yang hari ini tanah-tanahnya masih milik orang lain bangunannya, milik orang lain harus selesai pula pada tahun ini," tambahnya.
Dedi Mulyadi: Jabar Tak Boleh Terus Menerus 'Buang Uang'
Baca Juga: Prabowo Imbau Kepala Daerah dari Partai di KIM Gencarkan Perbaikan Sekolah
Dalam kesempatan yang sama, Dedi menyoroti pemerintahan Jabar di bawah kepemimpinannya, tidak boleh 'menghamburkan' uang dan lebih berfokus untuk memberi manfaat kepada warga setempat.
"Provinsi Jawa Barat tidak boleh terus-terusan dalam setiap tahun membuang uang, membuang uang, membuang uang seolah-olah uang itu tiap tahun ada dan tugasnya menyerap," sebut Dedi.