Belalang akan Jadi Salah Satu Menu Alternatif dalam Makan Bergizi Gratis, Amankah Dikonsumsi Anak?

Photo Author
- Selasa, 28 Januari 2025 | 16:22 WIB
Foto: Ilustrasi serangga  (Freepik)
Foto: Ilustrasi serangga (Freepik)

Begitu pula dengan daerah yang memiliki potensi protein lain, seperti ikan atau belalang.

"Isi protein di berbagai daerah sangat tergantung pada potensi sumber daya lokal dan preferensi masyarakat. Jadi, menu MBG tidak kaku, melainkan fleksibel sesuai kebutuhan lokal," tegas Dadan.

Baca Juga: Dampingi Menko Bidang Pangan dan Mendag, Bobby Nasution Tinjau Harga Bahan Pokok Di Pasar Sei Sikambing

Hal yang sama juga berlaku untuk sumber karbohidrat. Sebagai contoh, masyarakat di Halmahera Barat lebih sering mengonsumsi singkong dan pisang rebus sebagai pengganti nasi. Keragaman pangan lokal ini dinilai sangat penting untuk diakomodasi dalam program makan bergizi.

"Kalau orang sudah terbiasa makan jagung, ya karbohidratnya jagung. Kalau terbiasa makan nasi, maka nasi yang menjadi pilihannya. Namun, di wilayah yang karbohidrat utamanya singkong, singkonglah yang diberikan," jelas Dadan.

Belalang dan Serangga Sebagai Alternatif Protein

Salah satu inovasi yang diusulkan BGN adalah penggunaan serangga, seperti belalang, sebagai alternatif sumber protein. 

Baca Juga: Fakta Terkini Uya Kuya usai Rumahnya Terdampak Abu Kebakaran di LA, dari Kena Semprot Korban hingga Posting Konten Bagi Makanan

Menurut Dadan, serangga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan bisa menjadi pilihan bagi daerah yang memang terbiasa mengonsumsinya. 

Hal ini sejalan dengan prinsip BGN yang mengutamakan keberagaman pangan lokal.

"Keragaman pangan ini harus diakomodasi dalam program makan bergizi gratis. Tujuannya adalah memastikan standar gizi terpenuhi, bukan memaksakan satu jenis menu untuk seluruh Indonesia," lanjutnya.

Baca Juga: Pemko Medan Cetak SDM Unggul untuk Kelola Keuangan dan Aset Daerah

Fokus pada Standar Gizi, Bukan Menu Nasional

Dadan menegaskan bahwa BGN hanya menetapkan standar komposisi gizi, bukan standar menu nasional. 

Oleh karena itu, setiap wilayah bebas menentukan menu sesuai kebutuhan dan sumber daya lokal. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X