Meski setuju, ada pertimbangan lain yang harus dilakukan jika libur Ramadan selama satu bulan resmi disetujui.
“Tapi poin penting bagi Muhammadiyah, Ramadan dijadikan arena untuk mendidik akhlak, mendidik budi pekerti, mendidik karakter," ujarnya.
Baca Juga: Yuk Intip Gaji dan Fasilitas Raline Shah yang dilantik menjadi Staf Khusus Menkomdigi
Di waktu libur itulah digunakan sebagai momen belajar budi pekerti dan akhlak, terlebih untuk generasi yang lahir dan tumbuh di era teknologi.
“Karena itu pendidikan agama, pendidikan akhlak, pendidikan budi pekerti itu menjadi sangat penting,” imbuhnya.
Keputusan wacana libur sekolah ditentukan pemerintah
Haedar menambahkan kalau keputusan libur atau tidaknya nanti sepenuhnya berada di tangan pemerintah.
“Itu sepenuhnya kewenangan Kementerian, baik Dikti maupun Dikdasmen,” ujarnya.
“Sehingga libur seberapa lama pun di bulan Ramadan gunakan untuk membina akhlak, bina akal budi, di samping proses pembelajaran,” kata Haedar Nashir.
Baca Juga: Petani Lokal Pasok Bahan Baku Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bandung, Beras hingga Susu
Sementara itu, libur nasional untuk tahun 2025 sudah dirilis, sesuai dengan SKB 3 Menteri.
Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi tentang Libur Nasional dan Cuti bersama 2025, total ada 16 hari libur nasional dan 7 cuti bersama.
Sejarah libur sekolah saat Ramadan pernah dilakukan di era Presiden Gus Dur
Sekolah-sekolah di Indonesia sempat menjalankan kebijakan libur satu bulan penuh selama Ramadan di era presiden Gus Dur pada tahun 1999.
Selain libur selama Ramadan, Gus Dur juga memberikan imbauan kepada sekolah untuk menjalankan pesantren kilat.