Padahal, menurut dia, limbah tersebut tidak seharusnya dibuang begitu saja sehingga mencemari lingkungan.
“Justru dapat dimanfaatkan atau diolah menjadi produk yang bernilai, sehingga dapat memberikan pendapatan tambahan,” cetus Meutia.
Makanya, dalam kegiatan sosialisasi tersebut, tim dosen IPB University ini memaparkan sejumlah produk hasil pemanfaatan limbah perikanan, yang mungkin bisa dijadikan diversifikasi usaha, semisal minyak ikan, tepung dan silase ikan, pupuk organik/pupuk cair, kolagen dan gelatin, chitin dan chitosan serta kecap ikan.
Baca Juga: Pj Gubernur Sumut Terima Dua Penghargaan Sekaligus Dari Kemendagri dan Tempo
“Sejumlah produk itu, bahkan ada yang bisa diproduksi dengan alat-alat sederhana menggunakan perlengkapan yang ada di dapur rumah, sehingga sangat praktis dan ekonomis,” ucapnya.
Seusai sosialisasi, dilanjutkan dengan FGD guna penajaman program lanjutan untuk kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya yang ada di kawasan pesisir.
Pihak dosen IPB University itu menyatakan siap terus memandu masyarakat di Kota Medan ini yang ingin bisa memproduksi produk inovatif tadi.
“Kami sangat berterimakasih, tim dosen dari IPB University mau menyertakan kami untuk turut serta dalam kegiatan ini. Semoga ada kelanjutan dari kegiatan sosialisasi dan FGD ini, setidaknya harus ada minimal satu produk yang bisa diproduksi berkelanjutan, sebagai inovasi dan tentunya juga sebagai produk bisnis bagi masyarakat khususnya nelayan,” kata Ketua KIH Sumut, Iskandar Usman.
Acara tersebut turut dihadiri perwakilan dari Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Sumut, juga pihak pemerintah daerah setempat diwakili Lurah Labuhan Deli, Edi Indra Jaya Siregar.