JAKARTA-Portibinews: Kisruh di organisasi BPD Abujapi Sumut ini berawal dari sikap arogansi ketua Abujapi Sumut tersebut dengan secara semena-mena dan tanpa alasan memberhentikan beberapa pengurus.
Pemberhentian tersebut juga tanpa melalui mekanisme organisasi serta informasi bohong. Atas tindakannya tersebut, pengurus yang merasa dizolimi langsung mengambil langkah menyatakan sikap keberatan secara tertulis kepada Badan Pengurus Pusat (BPP) Abujapi di Jakarta.
Karena pergantian antar waktu tersebut tidak melalui mekanisme organisasi dan secara nyata melanggar dan mengabaikan AD ART Abujapi yang mengatur pergantian antar waktu pengurus.
Baca Juga: Nadiem Batalkan Kenaikan UKT, Ini Penjelasannya Usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara
Menyikapi keberatan tersebut, BPP Abujapi lalu mengundang pihak-pihak untuk dimediasi. Dari mediasi itu disepakati dan diinatruksikan oleh BPP Abujapi untuk melakukan rekonsiliasi dengan mengacu pada SK pengurus awal dan mengakomodir nama nama pengurus SK baru di bawahnya.
Namun, kesepakatan dan instruksi BPP tidak dilakukan oleh Djoned Djubaidi. Bahkan diabaikan. Juga imbauan untuk tidak melakukan kegiatan apapun atas nama organisasi sampai adanya kesepakatan dalam rekonsiliasi.
Imbauan tersebut diabaikan, bahkan secara diam-diam hendak melakukan rapat kerja daerah. Sikap dan tindakan arogan tersebut akhirnya membuat gerah para pengusaha jasa pengamanan di Sumut.
Baca Juga: Setelah Umumkan Pensiun, Marc Marquez Bicara Soal Pebalap Veteran ini
Setelah melakukan konsolidasi para pimpinan perusahaan jasa pengamanan akhirnya menyatakan mosi tidak percaya pada Djoned Djubaidi. Mosi tidak percaya ditandatangank oleh mayoritas Pimpinan Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) Sumut.
