Warek I UINSU: Perlu Membangun Iklim Kondusif untuk Meraih Kampus Unggul

Photo Author
- Jumat, 21 Juli 2023 | 19:52 WIB
Foto: Wakil Rektor UINSU (Istimewa )
Foto: Wakil Rektor UINSU (Istimewa )

MEDAN-Portibinews: Ada 58 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) di Indonesia dengan persaingan yang luar biasa, berlomba untuk berprestasi dan berinovasi bagi dosen dan mahasiswa di ruang nasional dan internasional.

Terkait hal itu, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan bertekad untuk bergerak dan maju, namun hal itu memerlukan suasana dan iklim kampus yang kondusif.

Demikian dijelaskan Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik UINSU Prof Dr Azhari Akmal Tarigan, MAg saat konferensi pers di pelataran Gedung Biro Rektor kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, Jumat (21/7/2023).

Baca Juga: IKWI Sumut Ikuti Peringatan HUT ke-62 IKWI Ditandai Pemotongan Tumpeng Secara Virtual

Hadir para wakil rektor, dan dekan di lingkungan UINSU. Konferensi pers dipandu Sub Koordinator Humas dan Informasi, Yunni Salma, MM.

“UINSU bertekad bergerak untuk maju, hari ini 58 PTKIN terdiri dari UIN, IAIN dan STAIN seluruh Indonesia terus bersaing luar biasa dari aspek prestasi dan kualitas. Kita belum bisa unggul. Masih UIN Jakarta, Yogyakarta dan Bandung meraih unggul, kita masih baik sekali, satu level lagi.Namun untuk maju, tumbuh dan berkembang, seperti kampus-kampus unggul itu, maka harus dibangun iklim dan susana yang kondusif,” urai Prof Akmal.

Baca Juga: Alasan Wali Kota Bobby Nasution Prioritaskan Penataan Kawasan Kelurahan Belawan Bahari

Jika tidak, maka menurutnya, UINSU akan sulit bergerak bangkit, maju dan melangkah lebih baik.

Kondusif dimaksud ini harus diwujudkan semua pemangku kepentingan. Hal ini ia tegaskan, terkait isu miring yang beredar selama beberapa minggu ini terkait dugaan jual beli jabatan yang sebenarnya tidak terjadi.

Prof Akmal menjelaskan, UINSU berdiri karena BB kolaborasi ulama dan umara kala itu, nilai ini yang terus dibawa hingga sekarang bahkan oleh Rektor Prof Dr Nurhayati, MAg yang menegaskan komitmen dan konsisten memimpin kampus Islam milik masyarakat Sumut ini.

Sejak awal rektor dilantik, ia menegaskan tidak ada istilah transaksional atau jual beli jabatan dalam kepemimpinannya. Penetapan pejabat adalah murni karena kualitas dan kinerja.

Baca Juga: IKWI Sumut Ikuti Peringatan HUT ke-62 IKWI Ditandai Pemotongan Tumpeng Secara Virtual

“Jadi dalam memilih dan menetapkan wakil rektor, para dekan dilakukan secara seobjektif mungkin. Tanpa ada transaksi apapun itu, kecuali komitmen kinerja. Jadi apa yang dituduhkan kepada kami, ada transaksi finansial untuk bisa diangkat jadi pejabat itu saya pastikan tidak ada. Berita itu juga terdengar lucu, karena memang tidak terjadi. Saya pastikan tidak ada,” tandas Prof Akmal.

Menurutnya, jika terjadi jual beli jabatan atau transaksional dalam mendapatkan jabatan, maka tidak mungkin pemimpin akan menagih kinerja yang maksimal dari bawahannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ferra Hariyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X