PAPUA-Portibinews: Tak berkutik, Egianus Kogoya berhasil masuk jebakan dan disergap tanpa perlawanan, hingga bertekuk lutut ingin menyerah kepada prajurit TNI-Polri.
Panglima KKB Papua, Egianus Kogoya akhirnya menyerah dan bertekuk lutut kepada prajurit TNI-Polri. Hal ini usai pasukan elit militer Indonesia menggempur habis-habisan tempat persembunyian KKB Papua.
Dikutip dari kanal YouTube @pilihan rakyat, terlihat dari cover video yang diunggah pada Minggu 7 Mei 2023, memperlihatkan prajurit TNI-Polri mengepung markas KKB yang berada di kaki pegunungan.
"Berita terbaru, Egianus Kogoya menyerah, KKB masuk perangkap TNI-Polri," tulis deskripsi video.
Dalam judul video yang berdurasi 9 menit 12 detik tersebut juga diberi judul "Masuk jebakan TNI-Polri, Detik-detik Egianus Kogoya menyerah," tulis judul kanal YouTube @pilihan rakyat seperti dikutip, Senin 8 Mei 2023.
Beberapa kompilasi juga ditunjukkan dalam tayangan video. Terlihat cuplikan potongan video dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom.
Tak hanya itu, kompilasi video itu memperlihatkan pidato dan ultimatum, serta arahan dari Presiden RI Joko Widodo kepada prajurit TNI-Polri yang menjadi pasukan pengamanan di Papua.
"Saya perintahkan TNI-Polri untuk menangkap semua kelompok KKB. Saya tegaskan tidak ada tempat untuk kelompok kriminal senjata di tanah Papua maupun pelosok tanah air lainnya," tegas Jokowi.
Narator menjelaskan dalam video, KKB meregang nyawa usai dihujani peluru dari prajurit TNI-Polri saat ingin mengambil kebutuhan logistik.
"Strategi prajurit TNI-Polri mulai membuahkan hasil," ucapnya.
Terbukti dari serangan yang dilakukan prajurit TNI-Polri melumpuhkan seorang KKB Papua yang turun gunung hendak mengambil kebutuhan logistik dan perlengkapan senjata lainnya.
Dikutip dari wikipidia Indonesia, Egianus Kogoya (lahir 1999) adalah Panglima Komando Daerah Perang III Ndugama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat yang merupakan bagian dari kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka. Kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Egianus Kogoya ini merupakan satu dari tujuh kelompok bersenjata yang masih aktif di Papua.
Diperkirakan kelompok ini terdiri dari sekitar 50 orang. Dia merupakan putra dari Daniel Yudas Kogoya yang terlibat dalam penculikan tim Ekspedisi Lorentz (1996).
Egianus disinyalir memimpin berbagai aksi penyerangan di Kabupaten Nduga, seperti: Penembakan pesawat Twin Otter PHK-HVU milik Dimonim Air rute Timika-Kenyam dan pesawat Twin Otter milik Trigana Air yang mengangkut logistik Pilkada dan personil Brimob (Juni 2018).